kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Harga emas kembali pudar di pasar global


Jumat, 05 Desember 2014 / 10:14 WIB
Harga emas kembali pudar di pasar global
ILUSTRASI. RUU Omnibus Law Kesehatan Disetujui dalam Rapat Komisi IX DPR


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga emas kembali merosot, setelah di awal pekan sempat rebound ke level tertinggi sejak akhir Oktober. Lawan utama si kuning masih dollar Amerika Serikat (AS) yang kian perkasa. Analis melihat, pergerakan emas masih cenderung konsolidasi menanti hasil rapat Bank sentral Eropa (ECB) serta pengumuman tenaga kerja AS.

Mengutip data Bloomberg, harga emas kontrak pengiriman Februari 2015 di Commodity Exchange turun 0,28% pada Kamis (4/12) dari hari sebelumnya menjadi US$ 1.207,70 per ons troi. Padahal awal pekan ini emas sempat rebound ke US$ 1.218,1.

Harga emas kembali tertekan hari ini (5/12). Untuk kontrak yang sama, harga bullion merosot 0,27% ke US$ 1.202,80 pada pukul 10:03 WIB. Sedangkan di pasar spot, harga emas jadi US$ 1.202,72.

Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis Division Monex Investindo Futures, mengatakan, penguatan dollar AS penyebab harga emas terkoreksi. Sebagai catatan, dollar AS menguat lagi kendati data penambahan lapangan kerja di luar sektor pertanian di AS bulan November hanya 208.000, lebih rendah dibandingkan prediksi sebesar 223.000. 

Selain itu, kemilau emas pudar karena pasar kemarin mengantisipasi hasil rapat ECB. Ketika ECB tidak memberi tambahan stimulus, euro akan melemah, dollar AS menguat dan kembali menekan harga emas. 

Tonny Mariano, Analis Harvest International Futures, mengatakan, emas sempat rebound  di awal pekan lantaran India membuka kembali keran impor emas. Tapi menurut Tonny, musuh terbesar harga emas adalah dollar AS yang kian menguat.

Ia melihat, pergerakan harga emas dalam jangka pendek masih konsolidasi, menanti pengumuman indikator AS yang dirilis pekan ini. Namun, di jangka panjang masih akan melemah. Akhir tahun ini, ia menduga, emas berpeluang jatuh ke support US$ 1.050. Bahkan tahun depan, harga bisa bergulir di antara US$ 900-US$ 1.300.

Secara teknikal, Ariston menyebut, harga berada di atas moving average (MA) 50 tapi masih di bawah MA 100 dan 200 mengindikasikan ada potensi naik. RSI berada di level 53%.

Stochastic berada di level 78% netral, tapi garis %D di atas garis %K, menunjukkan ada potensi kenaikan. Lalu, MACD di atas garis 0, menunjukkan penguatan.
Hari ini Ariston memprediksi, support (batas bawah) harga emas US$ 1.194-US$ 1.184 dan resistance (batas atas) US$ 1.215-US$1.221. Sepekan ke depan, prediksi Tonny,  harga emas bergerak US$ 1.175–US$ 1.225 per ons troi.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×