Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik pada hari Senin (23/5). Pelemahan dolar dan kekhawatiran pertumbuhan dalam ekonomi mengangkat logam mulia ini meskipun emas batangan memangkas beberapa kenaikan setelah imbal hasil US Treasury naik.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$1,853,70 per ons troi pada pukul 14:20. ET (1820 GMT). Harga naik lebih dari 1% dan mencapai level tertinggi sejak 9 Mei pada US$1.865,29 di awal sesi. Emas berjangka AS ditutup naik 0,3% pada $1.847,8.
"Ada pemantulan korektif yang kuat dalam emas karena dolar AS mengalami penurunan tajam," kata analis senior Kitco Jim Wycoff.
Dolar merosot ke level terendah dalam sebulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. "Pedagang dan selera risiko investor tetap jauh kurang kuat yang mendorong beberapa permintaan safe haven untuk emas. Investor mulai menyadari bahwa inflasi akan menjadi masalah lebih lama daripada hanya periode sementara."
Daya tarik emas meredup, imbal hasil US Treasury AS naik hari ini. Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Harga Emas Antam Berada di Level Rp 984.000 Per Gram Pada Hari Ini (23/5)
"Sementara kenaikan hari ini disambut baik oleh pemegang emas, seberapa jauh logam mulia dapat naik kemungkinan akan dibatasi oleh kenyataan bahwa bank sentral di Amerika dan Eropa menetapkan jalur kenaikan suku bunga selama beberapa bulan mendatang," kata Rupert Rowling, analis pasar Kinesis Money.
Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Senin bahwa respon cepat di pasar keuangan untuk memperketat kebijakan moneter menawarkan harapan bahwa bagian lain dari ekonomi dapat menyesuaikan lebih cepat juga.
Di tempat lain, harga perak spot naik 0,2% menjadi US$21,79 per ons troi, platinum naik 0,1% menjadi US$956,76, dan paladium naik 1,3% menjadi US$1,988,44.
Nornickel Rusia, produsen paladium terbesar di dunia, memperkirakan defisit pasar paladium global berada pada 100.000 troi ons pada 2022, menurunkan perkiraan dari perkiraan Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
