kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga emas hanya menguat sementara


Jumat, 29 November 2013 / 09:13 WIB
Harga emas hanya menguat sementara
ILUSTRASI. Sentimen Ini Diprediksi Membayangi Pergerakan IHSG pada Semester II 2022


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga emas menguat tipis. Harga emas rebound secara teknikal setelah terkoreksi tajam beberapa waktu terakhir.

Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2014, Kamis (28/11) pukul 17.30 WIB di Bursa Comex, menguat 0,32% menjadi US$ 1,241,90 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Dalam dua minggu terakhir, harga emas relatif terus melemah, terpicu spekulasi pasar terhadap percepatan pemangkasan stimulus  moneter di Amerika Serikat (AS).

Serangkaian data ekonomi AS yang dirilis positif belakangan ini, diprediksi akan mendorong The Fed untuk segera mengurangi stimulus moneter di tahun ini. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan teknikal harga emas kali ini  kemungkinan besar tidak akan lama.

Senada dengan Albertus, Nanang Wahyudin, analis SoeGee juga memperkirakan, harga emas dalam beberapa waktu ke depan masih akan muram karena mendapatkan beberapa tekanan. Tekanan pertama, datang dari rilis data Dewan Emas Dunia (WGC), beberapa waktu lalu, yang menyatakan, sepanjang kuartal-III 2013 tingkat permintaan emas fisik di dunia hanya mencapai 869 ton. Angka ini  turun 21% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Tekanan kedua datang dari kondisi ekonomi di beberapa negara besar dunia yang belakangan ini mulai membaik. Nanang bilang, perbaikan kondisi ekonomi tersebut telah memicu peralihan investasi dari emas yang selama ini dianggap sebagai aset aman, ke instrumen investasi yang lebih berisiko tapi memberi keuntungan yang cukup besar, salah satunya, saham.  “Tapi, tetap tekanan terbesar akan datang dari isu pengurangan stimulus moneter AS,” ujar Nanang.

Secara teknikal Albertus mengatakan, sepekan ke depan emas juga masih akan melanjutkan pelemahan. Kondisi ini bisa dilihat dari stochastic yang sudah berada di area jenuh beli. Potensi pelemahan lain juga didukung oleh moving average convergence divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) yang berada di area jenuh beli. Posisi harga berada di bawah moving average (MA) 5 hari dan 21 semakin memperkuat sinyal pelemahan harga emas.

Prediksi Albertus, sepekan ke depan, harga emas akan melemah di U$S 1.240-US$ 1.261 per ons troi. Proyeksi Nanang, harga emas akan di rentang US$ 1.218,75-US$ 1.281,25 per ons troi.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×