Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah meredup, kemilau emas diperkirakan akan mulai kembali terang pada sisa akhir tahun ini. Bahkan, bukan tidak mungkin, harga emas dunia akan mencoba menembus level US$ 2.075 per ons troi.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, mulai munculnya keraguan akan proses pemulihan ekonomi akan jadi katalis positif untuk emas dunia. Hal ini disebabkan oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), yakni non-farm payroll yang lebih rendah dari perkiraan.
"Non-Farm Payroll pada bulan April tercatat 266.000, atau jauh lebih rendah dari perkiraan pasar yang mencapai 1 juta. Tak hanya itu, jumlah tersebut juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 770.000," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (10/5).
Baca Juga: Tak bergerak, ini daftar lengkap harga emas Antam untuk siang ini (10/5)
Selain itu, tingkat pengangguran justru naik menjadi 6,1%dari sebelumnya 6,0. Angka tersebut juga meleset dari perkiraan konsensus yang memproyeksikan turun menjadi 5,8%. Ditambah lagi, dengan gelontoran stimulus besar-besaran dari bank sentral global membuat para spekulan mengalihkan dananya di safe haven, yakni emas.
Ibrahim menambahkan, tsunami Covid-19 yang terjadi di India turut memperparah kekhawatiran investor. Belum lagi, kasus tersebut mulai menyebar ke negara lain dan diiringi dengan munculnya varian baru Covid-19 belakangan ini.
"Di satu sisi, harga emas juga belum menyentuh level terendahnya di US$ 1.600 per ons troi. Ini membuat harga emas berpotensi menembus US$ 2.075 per ons troi," imbuh Ibrahim.
Namun, sebelum mencapai level tersebut, Ibrahim memperkirakan emas harus melewati dua level resistance yakni US$ 1.850 dan US$ 1.877 per ons troi terlebih dahulu. Adapun, merujuk Bloomberg, harga emas spot pada pukul 14.30 WiB berada di level US$ 1.834,45 per ons troi.
Selanjutnya: Harga emas Antam stagnan di level Rp 937.000 per gram pada hari ini (10/5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News