kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga emas bertahan di atas US$ 1.200 akibat perang dagang


Selasa, 04 September 2018 / 08:14 WIB
Harga emas bertahan di atas US$ 1.200 akibat perang dagang
ILUSTRASI. Emas Antam


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas cenderung flat bertahan di atas level US$ 1.200 per ons troi. Selasa (4/9) pukul 7.52 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2018 di Commodity Exchange turun tipis ke US$ 1.205,70 per ons troi dari harga kemarin pada US$ 1.207 per ons troi.

Kemarin, perdagangan komoditas berakhir di pasar Eropa karena pasar AS libur. Harga emas masih bergerak di harga rata-rata sebulan terakhir yang ada di US$ 1.206,20 per ons troi.

Harga tertinggi emas sebulan terakhir adalah US$ 1.223 per ons troi. pada awal Agustus. Setelah itu, harga logam mulia ini cenderung menurun, bahkan sempat menyentuh US$ 1.184 yang merupakan level terendah tahun ini.

Harga emas kembali bergerak di atas US$ 1.200 per ons troi setelah penerapan tarif impor 25% oleh Amerika Serikat dan China untuk produk dari negara lawan perdagangan ini.

Harga emas masih bertahan di atas US$ 1.200 setelah Presiden AS Donald Trump akhir pekan lalu mengatakan bahwa dia tidak perlu mempertahankan Kanada dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara (NAFTA). Dia pun memperingatkan agar Kongres tak ikut campur dengan negosiasi ini atau dia akan memutus kesepakatan tiga negara.

NAFTA merupakan kesepakatan dagang tiga negara, yakni AS, Kanada, dan Meksiko. Sebelumnya, Trump mengungkapkan lebih suku meneken kesepakatan terpisah antara Meksiko dan Kanada meski ketiganya berada dalam satu kesepakatan. AS telah menegosiasikan kesepakatan dagang dengan Meksiko. 

Trump pun dikabarkan sedang mempersiapkan penerapan tarif impor barang dari China bernilai US$ 200 miliar. "Selama kekhawatiran perang dagang mengerek penguatan mata uang dollar AS, harga emas akan tertekan," kata Nitesh Shah, commodity strategist ETF Securities kepada Reutes.

Di sisi lain, Walter Pehowich dari Dillon Gage Metals mengatakan, jika krisis emerging market mereda, harga emas akan sangat volatile. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×