kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga emas anjlok 1% ke US$ 1.776 per ons troi, terendah sejak November 2020


Kamis, 18 Februari 2021 / 06:31 WIB
Harga emas anjlok 1% ke US$ 1.776 per ons troi, terendah sejak November 2020
ILUSTRASI. harga emas koreksi lagi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas spot memperpanjang penurunan pada sesi perdagangan hari Rabu (17/2). Ini pun menjadi level terendah emas dalam lebih dari dua bulan karena taruhan untuk pemulihan ekonomi mendorong kenaikan pada dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury.

Harga emas spot turun 1,02% menjadi US$ 1.776,13 per ons troi. Bahkan, harga emas sempat mencapai level terendah sejak 30 November setelah berada di US$ 1.768,6 per ons troi.

Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 juga melemah 1,5% ke level US$ 1.772,80 per ons troi.

"Perekonomian AS diperkirakan pulih perlahan," kata David Meger, Director of Metals Trading High Ridge Futures.

Optimisme untuk menang atas virus corona terlihat dalam dolar AS yang sedikit lebih kuat. Selain itu, yield US Treasury untuk tenor 10 tahun naik ke level tertinggi sejak Februari 2020. 

Baca Juga: Harga minyak mentah melesat 1%, WTI ditutup di US$ 61,14 per barel

Menumbuhkan optimisme terkait perekonomian di Negeri Paman Sam datang dari rencana stimulus Covid-19 sebesar US$ 1,9 triliun dan ekspektasi inflasi yang meningkat mendorong yield US Treasury tenor acuan, yang pada gilirannya mengangkat dolar AS ke level terbaik dalam satu minggu.

Inflasi diprediksi masih berada di level rendah. Padahal, emas yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi yang dipicu oleh stimulus yang meluas. Belum lagi imbal hasil US Treasury yang naik menantang hal itu status karena mereka meningkatkan biaya peluang kepemilikan emas tidak menghasilkan.

Tapi emas bisa kembali disukai mata uang lain mulai mengungguli dolar akhir tahun ini, kata analis OANDA Craig Erlam.

Pejabat Federal Reserve AS bulan lalu memperdebatkan bagaimana cara masyarakat untuk mengerek inflasi yang lebih tinggi, dan juga kebutuhan untuk “tetap waspada” terhadap tanda-tanda stress di buoyant pasar aset, menurut risalah Federal Reserve pada pertemuan 26-27 Januari.

Selanjutnya: Wall Street ditutup bervariasi, S&P 500 dan Nasdaq koreksi terseret saham teknologi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×