Reporter: Harry Febrian, Marantina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kilau emas memudar. Spekulasi tentang pemangkasan bunga di Eropa mengangkat nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap Euro. Situasi ini berimbas ke pasar komoditas, termasuk pelemahan emas. Tadi malam, European Central Bank (ECB) akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 0,75%.
Kontrak pengiriman emas untuk Agustus 2012 di Divisi Comex Bursa Nymex, Kamis (5/7) pukul 15.30 WIB, senilai US$ 1.617,90 per troi ons. Angka itu turun 0,24% daripada penutupan terakhir.
Penyebab lain harga emas terkoreksi adalah aksi ambil untung alias (profit taking) atas penguatan yang terjadi di hari sebelumnya. "Pelaku pasar terlihat mengurangi kepemilikan emas menjelang pertemuan European Central Bank (ECB)," tutur Bayram Dincer, analis di LGT Capital Management seperti dikutip Bloomberg.
Menanti stimulus
Rabu lalu, emas sempat menguat tersengat data manufaktur AS dan China yang cenderung negatif. Ini menimbulkan spekulasi bahwa bank sentral akan kembali menambahkan stimulus.
Secara historikal, stimulus menjadi salah satu sentimen yang berhasil mendongkrak harga emas. Analis Nine Stars Futures, Iwan Cahyo, menilai, sikap wait and see investor membuat pergerakan harga emas, di pekan ini, terhambat. "Masih banyak kecenderungan untuk turun di tengah kondisi global yang belum baik," kata Iwan.
Ia menilai, belum ada kepastian bahwa hasil Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa, pekan lalu, akan menyelesaikan masalah utang Eropa. Belum ada agenda perundingan lanjutan yang jelas.
Perkembangan dari Eropa dan AS yang akan menentukan apakah investor akan memilih dollar AS atau komoditas sebagai aset. Ia memprediksi, kisaran pergerakan harga emas akan berada di kisaran US$ 1.600 hingga US$ 1.650 per troi ons.
Suluh Wicaksono, Head of Analyst Askap Futures, menambahkan, waktu belanja emas paling ideal adalah 2 Juli lalu. Ia merujuk indikator teknikal, moving average (MA) 100 hari, yang menembus US$ 1.600 per troi ons.
Namun, pembelian yang dilakukan saat ini juga tidak keliru. “Namun waspadai penguatan dollar AS yang tiba-tiba terkait kondisi fundamental,” ujar dia.
Suluh memprediksi, data upah pekerja AS, per Juni, lebih buruk daripada angka di bulan sebelumnya. Jika ramalan itu terbukti, emas berpotensi menembus US$ 1.625, akhir pekan ini. “Jika tercapai, harga emas bisa menyentuh US$ 1.700 pada bulan ini,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News