kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO turun, ini penyebabnya


Selasa, 30 Maret 2021 / 22:56 WIB
Harga CPO turun, ini penyebabnya
ILUSTRASI. CPO


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) masih mengalami koreksi. Melansir Bloomberg, pada Senin (29/3), harga CPO kontrak pengiriman Juni 2021, ditutup di level RM 3.747 per ton.

Harga tersebut turun 6,79% dibandingkan harga tertinggi di bulan ini yang mencapai RM 4.020 per ton. Pada Selasa (30/3), harga CPO kontrak pengiriman Juni 2021 di kembali turun ke level RM 3.629 per ton.

Menurut Founder Traderindo.com wahyu Laksono, CPO saat ini menjadi sorotan karena melonjak ke level yang sebelumnya tidak terlihat sejak 2008.

Ada dua faktor yang berperan di sini, salah satunya tentu kurangnya produksi yang menyebabkan terganggunya pasokan karena permintaan melebihi pasokan. Lalu, kinerja benih minyak lain yang lebih kuat, misalnya seperti minyak kedelai.

Ia juga melihat fenomena kenaikan harga CPO yang historical high rentan untuk anjlok, seperti di tahun 1998-1999, tahun 2008, dan tahun 2011.

“Jadi ketika harga CPO mulai menyentuh ketinggian stratosfer lagi kali ini, keberlanjutan di tingkat tersebut kembali dipertanyakan. Sesuai dengan pepatah bahwa apa yang naik harus turun, sebagian besar ahli di bidangnya bearish,” katanya kepada Kontan.co.id Selasa (30/3).

Baca Juga: Analis menilai harga CPO masih akan terkoreksi setelah menyentuh level tertinggi

Secara fundamental, menurutnya, saat ini demand masih didukung oleh recovery dari vaksinasi yang berlangsung, dan juga jelan bulan Ramadhan.

Sehingga, mulai pulihnya perekonomian global setelah dimulainya vaksinasi Covid-19 di sejumlah negara akan mendorong tumbuhnya konsumsi dan permintaan ekspor sehingga meningkatkan harga CPO.

Ia juga melihat bahwa CPO saat ini menjadi bahan baku pembuatan bio diesel, yang akan menjadi bahan bakar alternatif dari minyak fosil, akan berkorelasi positif pada pergerakan CPO.

“Sejak diimplementasikan pada Januari 2020 lalu, hingga saat ini, Indonesia masih menjalankan mandatori B30. Sementara itu, Pemerintah Malaysia berencana untuk meluncurkan program B20 di Sabah pada bulan Juni dan di Semenanjung Malaysia mulai Desember mendatang,” imbuhnya.

Ia memproyeksikan harga CPO di kuartal II 2021 akan berada di kisaran RM 3.500 per ton-RM 4.000 per ton dan dengan harga stabil CPO berada di level RM 3.700 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×