kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Harga CPO tergerus isu China


Kamis, 07 Januari 2016 / 15:33 WIB
Harga CPO tergerus isu China


Reporter: Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perlambatan ekonomi China merontokkan harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Mengutip Bloomberg, Rabu (7/1) pukul 15.22 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2016 di Malaysia Derivatives Exchange turun 1,35% dari hari sebelumnya menjadi RM 2.415 atau setara US$ 550,55 per metrik ton.

Kepala Divisi Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra bilang, harga minyak sawit terimbas sentimen perlambatan ekonomi China yang masih berlanjut pada awal tahun ini. Sebab, perlambatan ekonomi Tiongkok bakal mengurangi permintaan CPO di pasar global. "Meski begitu, tren tidak turun, masih konsolidasi," ungkapnya, Kamis (7/1).

Menurut Ariston, efek badai El Nino yang terjadi tahun lalu masih mungkin menyokong harga CPO. Produksi minyak sawit di negara produsen terbesar berpotensi turun akibat kekeringan lahan.

Survei Bloomberg memperkirakan, produksi CPO Malaysia per Desember 2015 turun 18% menjadi 1,36 juta ton. Ini yang terendah sejak Februari tahun lalu. Selain itu, stok CPO dari Malaysia juga diprediksi menyusut 5,2% menjadi 2,76 juta metrik pada periode yang sama. The Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan merilis data tersebut pada 10 Januari mendatang.

 “Kita sudah mulai melihat periode rendahnya produksi, diperkirakan penurunan produksi berlanjut hingga Januari dan Februari," ujar Ben Santoso, analis DBS Bank Ltd di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (7/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×