kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO telah turun 16,16% dibandingkan tahun 2017


Jumat, 04 Januari 2019 / 18:20 WIB
Harga CPO telah turun 16,16% dibandingkan tahun 2017
ILUSTRASI. Minyak sawit mentah (CPO)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih berlanjut. Bila dihitung, maka penurunan harga minyak sawit mentah mencapai 16,16% dibandingkan tahun 2017 yang sempat mencapai RM 2.530 per metrik ton.

Sementara itu per 31 Desember 2018 tercatat harga CPO untuk kontrak pengiriman Februari 2019 di Malaysia Derivative Exchange berada di level RM 2,121 per metrik ton. Harga ini turun 16,16% dibanding tahun 2017 lalu yang mencapai RM 2.530 per metrik ton. 

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, harga CPO turun dibanding tahun lalu karena beberapa faktor. Pertama, perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Seperti yang diketahui, Presiden Donald Trump memberlakukan tarif impor atas barang hasil China. Hal ini berdampak pada pelemahan harga CPO tahun 2018.

Tak sampai di situ, Faisyal menyebut bahwa meningkatnya cadangan CPO di Malaysia. Sementara jika dilihat, periode Januari 2018, stok CPO tercatat naik 1% dari bulan Desember ke level 2,77 juta ton. Apalagi kenaikan cadangan ini terjadi bersamaan dengan penurunan ekspor.

Selain itu, harga minyak mentah dunia dan minyak kedelai yang turun tahun 2018 turut menjadi faktor pelemahan harga CPO. Menurutnya, tren harga CPO 2018 memang tertekan. Berbeda dengan tahun 2017, dimana suplai dan demand cukup bagus.

Apalagi industri CPO Malaysia masuk dalam masa pemulihan setelah terkena dampak badai el nino pada tahun lalu. Pelemahan ringgit terhadap dolar AS juga jadi sentimen positif yang membuat harga CPO kuartal III 2017 menguat.

“Untuk tahun 2019, ada kemungkinan harga CPO tertekan, tetapi ada peluang juga menguat terbatas. CPO bisa menguat dalam waktu jangka pendek karena ada pengurangan pajak impor minyak sawir dari India dan Malaysia. Sedangkan tren jangka panjangnyanya harga CPO melemah,” ungkap Faisyal kepada kontan.co.id, Jumat (4/1).

Faisyal menambahkan, yang mampu menolong harga CPO di awal tahun 2019 adalah meningkatnya permintaan minyak sawit di Indonesia. Karena seperti yang kita ketahui, Pemerintah terus menggalakan untuk kebijakan B20. “Paling tidak permintaan bisa naik dan menggerek harga CPO,” tuturnya.

Ia pun memperkirakan harga CPO sepanjang tahun 2019 berkisar di level RM 1.860 sampai RM 2.440 per metrik ton. Faktor lain yang bisa mengganjal kenaikan harga CPO tahun 2019 yaitu negara-negara kawasan Uni eropa untuk menolak penggunaan cpo sebagai produk biodiesel. “Kalau masih ada pertentangan maka permintaan akan melambat,” pungkas Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×