kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO rebound dari titik terendah


Jumat, 10 Mei 2013 / 08:29 WIB
Harga CPO rebound dari titik terendah
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Honda CR-V 2013 cuma Rp 170 juta per November 2021


Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Setelah terjerembab ke level harga terendah awal pekan ini, harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) mulai merangkak naik.

Meningkatnya permintaan CPO dari China, importir terbesar kedua dunia, di tengah spekulasi adanya penundaan penanaman kedelai di Amerika Serikat (AS) yang bakal menurunkan pasokan minyak goreng global, membuat harga CPO sempat mencapai level harga tertinggi dalam sepekan terakhir.

Di Bursa Derivatif Malaysia, Rabu (8/5), harga CPO untuk pengiriman Juli 2013 mencapai level tertinggi sejak 29 April 2013, sebesar RM 2.289 per ton. Tapi, kemarin, harga CPO turun tipis ke RM 2.287 per ton.

Kantor Bea dan Cukai China baru-baru ini melaporkan bahwa tingkat impor CPO April mencapai 770.000 ton, naik 10% dibanding impor Maret sebesar 700.000 ton dan April tahun lalu yang hanya 510.000 ton.

Dony Khor, Wakil Direktur Berjangka dan Komoditas RHB Investment Bank Bhd mengatakan, meningkatnya impor China mendorong kenaikan harga CPO. Menurut perkiraannya, kenaikan harga kemungkinan besar akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Apalagi, pada periode tahun 2012-2013, sebagaimana diperkirakan oleh Hamburg Oil World, permintaan CPO dunia bisa mencapai 43,6 juta ton, atau naik jika dibandingkan dengan periode 2011-2012 yang hanya 40,4 juta ton saja.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, kenaikan harga CPO juga ditopang oleh penurunan stok CPO di lima perusahaan sawit terbesar Malaysia ke level terendah dalam sembilan bulan belakangan. "Penurunan cadangan yang mencapai 6,1% ke level 2,04 juta ton itu sangat membantu harga CPO," kata Ariston.

Positifnya data neraca perdagangan China bulan April berpotensi meningkatkan permintaan CPO. Faktor penguat harga CPO selanjutnya adalah bargain hunting yang dilakukukan oleh pasar setelah harga CPO murah meriah di awal pekan ini.

Renji Betari, Peneliti dari Divisi Riset dan Pengembangan Bursa Berjangka Jakarta menambahkan, CPO juga mendapatkan topangan dari peningkatan aktivitas industri seiring mulai berakhirnya musim dingin di belahan barat.

Namun, Ariston memperkirakan, kenaikan harga CPO yang terjadi saat ini tidak akan berlangsung lama. Dalam beberapa hari ke depan, harga CPO akan kembali tertekan.

Ariston memprediksi, harga CPO akan bergerak di kisaran RM 2.230-RM 2.335 per metrik ton dalam sepekan ke depan. Sedangkan, Renji memperkirakan, sepekan ke depan harga CPO akan bergerak di kisaran RM 2.240-RM 2.400 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×