Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat, harga jual crude palm oil (CPO) menunjukkan tren peningkatan mulai bulan Juni 2020. Ini seiring dengan relaksasi lockdown di beberapa negara terutama China dan India yang merupakan dua importir terbesar CPO.
Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa mengatakan, pada kuartal III-2020, perbaikan harga juga masih terus terjadi sejalan dengan naiknya pemintaan dan turunnya produksi akibat cuaca kering.
Ia memprediksi, harga jual CPO pada bulan Oktober 2020 juga masih akan mencatatkan perbaikan dibanding periode saat ini.
Baca Juga: Serapan capex Astra Agro (AALI) lebih kecil Rp 200 miliar-Rp 300 miliar dari rencana
Pasalnya, berdasarkan perkembangan terakhir, inventaris stok di China dan India tidak setinggi biasanya. "Selain itu, kami yakin minyak nabati menjadi salah satu kebutuhan pokok yang tidak tergantikan," tutur dia dalam paparan publik virtual, Rabu (26/8).
Sebagai pengingat, sejak Februari 2020, harga jual CPO di pasar global turun signifikan. Ini disebabkan oleh berkurangnya permintaan dari sebagian besar negara tujuan ekspor akibat penerapan lockdown yang dibarengi dengan meningkatnya inventaris stok CPO.
Melihat harga CPO yang berfluktuasi, Santosa mengatakan bahwa Astra Agro Lestari akan senantiasa menerapkan operational excellence sehingga biaya yang dikeluarkan harus sangat optimal.
"Alhasil, kalaupun ada penurunan harga jual CPO, kami akan menjadi yang paling kompetitif. Kami secara relatif akan jadi yang terbaik di industri ini," kata Santosa.
Di samping itu, AALI juga menerapkan strategi bisnis yang oportunistik dengan menjual produk CPO dan turunannya pada harga yang memberikan keuntungan terbaik. AALI tidak menentukan komposisi tertentu untuk penjualan ekspor maupun domestiknya.
"Kalau harga ekspor lebih baik dari domestik, kami akan jual ke pasar ekspor dan sebaliknya," ucap dia.
Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan AALI Mario Gultom mengatakan, pada periode Januari-Juni 2020, AALI mengantongi pendapatan Rp 9,08 triliun atau naik 6,5% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 8,53 triliun.
"Nilai penjualan lokal sebesar Rp 3,9 triliun atau mencakup 44% dan penjalan ekspor Rp 5,1 triliun atau setara 56%," kata Mario.
Baca Juga: Harga CPO mulai pulih, ini prediksi analis soal prospek kinerja emiten CPO
Kenaikan kinerja ini sejalan dengan harga jual rata-rata CPO Astra Agro Lestari yang meningkat 25,9% yoy pada semester I-2020, dari Rp 6.441 per kilogram (kg) menjadi Rp 8.109 per kg. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya daya serap dalam negeri sebagai dampak dari pelaksanaan program mandatori B30 oleh pemerintah.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, laba operasional AALI meningkat 428,8% yoy menjadi Rp 756,2 miliar dari sebelumnya Rp 143 miliar.
Bahkan, laba bersih AALI melesat 796,5% yoy, dari Rp 43,7 mliar menjadi Rp 391,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News