kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO masih tergerus


Rabu, 27 Agustus 2014 / 15:57 WIB
Harga CPO masih tergerus
ILUSTRASI. Keuangan syariah.


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (cpo) belum menunjukkan tenaganya sore ini. Meski sempat naik pada perdagangan pagi, namun harga CPO kembali tertekan. Sejauh ini memang belum ada sentimen positif yang mampu mengerek harga. Namun, meredanya resiko politik dunia mungkin dapat memberikan sentimen positif bagi palm oil sementara.

Mengutip Bloomberg, Rabu (27/8) pukul 15:30 WIB, kontrak pengiriman CPO bulan November 2014 di Malaysia Derivatives Exchange (MDE) sebesar RM 2.005 per metrik ton. Harga tersebut menurun 0,34% dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan harga telah tergerus 2,14% dalam sebulan terakhir.

Zulfirman Basir, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, harga CPO saat ini sedikit membaik. Dari sisi fundamental, meredanya resiko politik dunia mungkin dapat memberikan sentimen positif bagi palm oil. Israel dan Palestina menyetujui gencatan senjata tanpa batas waktu. Pertemuan Ukraina - Rusia juga berlangsung cukup positif meski tidak ada kemajuan berarti untuk mengakhiri konflik di wilayah timur Ukraina dalam waktu dekat.

Namun, sentimen negatif masih dominan seiring investor cemas dengan melimpahnya suplai di pasar. Meredanya kecemasan terhadap ancaman Badai El Nino dapat mengurangi kekhawatiran akan terganggunya produksi palm oil. Investor juga khawatir dengan outlook produksi kedelai dunia yang dapat mencetak rekor sehingga dapat menggerogoti outlook permintaan terhadap palm oil. "Kedelai merupakan produk substitusi palm oil untuk bio energi dan produksi makanan," kata Zulfirman.

Firman juga bilang, berlanjutnya penguatan ringgit Malaysia juga dapat menggerogoti harapan akan membaiknya outlook ekspor palm oil Malaysia.

Firman melihat, outlook palm oil masih bearish, namun tajamnya kejatuhan belakangan dapat mendorong aksi bargain-hunting. Palm oil diprediksi dapat mengalami penguatan terbatas dengan target kenaikan RM 2070 dan stop-loss RM 2010. "Palm oil mungkin akan diperdagangkan di kisaran RM2020 hingga RM2070 untuk hari ini (28/8)," tambah Firman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×