kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO masih bisa menguat


Rabu, 14 Agustus 2013 / 08:41 WIB
Harga CPO masih bisa menguat
ILUSTRASI. Pendaftaran Beasiswa Santri Berprestasi 2022 Sudah Dibuka, Simak Cakupan & Syaratnya.


Reporter: Agus Triyono, Cindy Silviana Sukma | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) berbalik menguat. Kejatuhan harga CPO ke level harga terendah selama empat tahun belakangan pada akhir Juli lalu telah meningkatkan permintaan CPO dari Malaysia, produsen CPO terbesar ke dua di dunia.

Di Bursa Derivatif Malaysia sampai dengan sesi perdagangan Selasa (13/8) pukul 15.30 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Oktober 2013 menguat 1,82% menjadi RM 2.283 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Dengan penguatan ini, sejak awal bulan CPO sudah menguat 5,35%.

Harga CPO anjlok sepanjang Juli lalu. Puncaknya, pada 29 Juli, ketika harga komoditas tersebut terjerembab ke level RM 2.236 per metrik ton, atau level harga terendah sejak Oktober 2009.

Han Oiang Sim, analis Phillip Futures Pte Singapura mengatakan kepada Bloomberg bahwa kejatuhan harga CPO yang terjadi bersamaan dengan melemahnya ringgit Malaysia, telah mendorong kenaikan ekspor. "Ini mengakibatkan terjadinya rebound teknikal sehingga mengangkat harga CPO," katanya.

Berdasarkan data surveyor Intertek, tingkat ekspor CPO yang terjadi pada 10 hari pertama Agustus, atau tidak lama setelah harga CPO jatuh, naik 18% menjadi 417.414 ton. Societe Generale juga melaporkan, tingkat ekspor CPO di Malaysia 10 hari pertama Agustus juga naik 25,8% menjadi 421.337 ton.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, selain ditopang kenaikan ekspor, pergerakan naik harga CPO sepekan terakhir juga disokong oleh positifnya data ekonomi berupa ekspor, impor dan produksi industri China.

Rilis data tersebut telah meningkatkan keyakinan pasar terhadap perbaikan ekonomi dan potensi meningkatnya permintaan CPO dari China. Alhasil, harga CPO bisa bergerak kuat.

Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures menambahkan, penguatan CPO juga disebabkan oleh proyeksi penurunan panen kacang kedelai oleh Departemen Pertanian di Amerika Serikat (AS). "Itu memicu kenaikan harga minyak kedelai sehingga ikut mendorong harga minyak sawit," ujarnya.

Ariston memperkirakan, CPO masih berpotensi melanjutkan penguatan ke kisaran resistance RM 2.304 - RM 2.340 per metrik ton. Secara teknikal, potensi penguatan bisa dilihat dari posisi indikator moving average convergence divergence (MACD) pada grafik mingguan harga CPO yang bergerak di atas garis sinyal dan mendekati garis 0. Sinyal penguatan juga ditunjukkan relative strength index (RSI) yang sudah berada di atas level 50. Stochastic yang bertahan di bawah area overbought 80 masih membuka peluang penguatan harga.

Ariston memperkirakan, sepekan ke depan CPO akan menguat di kisaran RM 2.205- RM 2.340 per metrik ton. Wahyu memprediksi, sepekan ke depan CPO akan menguat di kisaran harga RM 2.150 - RM 2.410 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×