kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Harga CPO kian melunak


Jumat, 06 Januari 2012 / 12:09 WIB
Harga CPO kian melunak
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Rabu 27 Januari, periksa sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/07/2020


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) kian melunak pada perdagangan Jumat (6/1). Ini dipicu spekulasi akan terjadinya hujan di Amerika Selatan, yang bisa berimbas bagus untuk tanaman kedelai yang dalam sebulan terakhir terancam cuaca kering. Hal ini bisa mendongkrak suplai minyak nabati global.

Kabar tersebut pun menggerus spekulasi lain yang bisa mengangkat harga minyak sawit. Sebelumnya, beredar ekspektasi produksi dan stok Malaysia yang kemungkinan bakal turun tajam.

Kontrak CPO untuk pengiriman Maret di Malaysia Derivatives Exchange turun 0,4% ke posisi RM 3.176 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.183, di Kuala Lumpur. Kontrak yang sama menyentuh level tertinggi enam pekan di RM 3.244 pada 3 Januari lalu.

Vijay Mehta, direktur Commodity Links Pte menyebut, semua mata fokus pada cuaca di Amerika Selatan yang sudah sangat kering, namun kemudian ada harapan datangnya hujan pada pekan depan. "Jika hujan tidak terjadi, maka pasar akan kembali reli," prediksinya.

Lanjtu Mehta, penurunan harga minyak sawit saat ini pun terbatas, karena adanya spekulasi penurunan produksi CPO Malaysia. Di sisi lain, ada sinyal peningkatan permintaan.

Dewan Minyak Sawit Malaysia dijadwalkan merilis data produksi CPO pada 10 Januari. Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, produksi Malaysia per Desember mungkin terpangkas 12% menjadi hanya 1,44 juta metrik ton, dari November mencapai 1,63 juta ton. Ini level terendah sejak Maret lalu.

Penurunan suplai mungkin akan menggerus stok, sehingga menyokong berlanjutnya reli harga minyak sawit di kuartal pertama ini. "CPO berjangka bisa mencapai RM 3.400 (US$ 1.079) per ton di bulan ini," proyeksi Ker Chung Yang, analis di Phillip Futures Pte.

Menurutnya, data persediaan itu kemungkinan akan mengejutkan harga CPO yang saat ini melemah. Stok kemungkinan akan jatuh lebih rendah karena panen sedang terpengaruh banjir dan hujan, terutama di Johor dan Sabah, dua wilayah utama penanaman sawit di Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×