Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak crude palm oil (CPO) mulai terkoreksi setelah sentuh rekor harga tertinggi. Kenaikan harga tersebut memicu kenaikan suplai dan kembali membuat harga CPO tertekan.
Mengutip Bloomberg, Senin (18/1), harga CPO kontrak pengiriman Maret di Bursa Derivatives Malaysia menurun 0,29% ke RM 3.414 per ton. Tren penurunan harga CPO tersebut terjadi setelah sentuh level tertingginya di RM 3.877 pada 6 Januari.
Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan penurunan harga CPO terjadi karena momentum harga yang sudah jenuh beli (overbought).
Selain itu, kenaikan harga CPO sebelumnya juga membuat produksi CPO akan kembali digenjot. Akibatnya suplai bisa naik dan kembali membuat harga CPO tertekan lagi.
Baca Juga: Saham Grup Bakrie kompak menguat, DEWA memimpin dengan kenaikan 32,08%
Tidak hanya itu, fundamental komoditas termasuk CPO yang Wahyu lihat kuat, kini mulai terkoreksi. Penyebabnya, setelah euforia penguatan pasar keuangan dan komoditas di tahun awal tahun, kini pelaku pasar mulai bersikap wait and see dalam menunggu arah ekonomi selanjutnya.
"Market mulai kembali cemas dan berhati-hati untuk menentukan arah ekonomi ke depan," kata Wahyu. Jika di 2020, pelaku pasar cenderung tetap optimistis meski pandemi menyerang karena ada bantuan dari stimulus para bank sentral. Kini, pelaku pasar mengkhawatirkan dampak dari kelimpahan likuiditas tersebut akan meningkatkan inflasi.
"Inflasi bisa mengancam, kenaikan harga saat ini belum tentu kondisi riilnya juga membaik, karena pertumbuhan ekonom juga masih belum terlihat jelas," kata Wahyu.
Baca Juga: Ekspor masih naik, koreksi saham emiten CPO hanya bersifat teknikal
Namun, Wahyu memproyeksikan harga CPO masih berpotensi menguat karena didukung naiknya permintaan sebagai bahan dasar industri pangan dan energi.
"Harga CPO masih berpeluang menguji ke RM 4.000 per ton lagi, support cukup kuat di RM 3.500 per ton, walau RM 3.000 di tahun ini bukan mustahil terjadi," kata Wahyu.
Dalam beberapa tahun belakangan, harga wajar CPO berada di RM 2.500 per ton-RM 3.000. Wahyu menilai harga di RM 4.000 sudah sangat tinggi dan justru dikejar saat pandemi. Sementara untuk sepekan ke depan, harga CPO berpotensi bergerak di rentang RM 3.200 per ton-RM 3.600 per ton.
Selanjutnya: Ekspor masih naik, koreksi saham emiten CPO hanya bersifat teknikal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News