kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO Kembali Tertekan, Ini Penyebabnya


Senin, 05 September 2022 / 05:55 WIB
Harga CPO Kembali Tertekan, Ini Penyebabnya


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) melemah. Harga CPO untuk kontrak November 2022 di Bursa Malaysia turun 1,98% menjadi RM 3.915 per ton. Dalam sepekan, harga CPO turun 6,16%.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, tekanan harga CPO terjadi karena kekhawatiran terhadap penurunan permintaan global khususnya China yang kembali menerapkan lockdown karena wilayah yang masih terbebani oleh Covid-19.

"Keputusan China yang menerapkan zero Covid membuat kebijakan lockdown diberlakukan bila ada kasus Covid baru," ujar Nanang kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9). Keputusan ini berpengaruh pada harga CPO karena China adalah importir terbesar kedua dunia setelah India.

Baca Juga: Laba Indofood Turun, Grup Salim Masih Mengantongi Kenaikan Laba dari Emiten Lain

Harga CPO juga terkoreksi seiring dengan pelemahan harga minyak. Harga minyak dunia saat ini berada di US$ 87 per barel pada akhir pekan lalu.

Harga CPO juga tertekan oleh ekspektasi bahwa produksi akan lebih tinggi saat musim puncak produksi dimulai. Produksi kelapa sawit di Malaysia diperkirakan akan meningkat saat perkebunan memasuki bulan-bulan puncak produksi. Tetapi ekspor kemungkinan akan melambat karena harga yang kompetitif dari Indonesia. 

"Di sepanjang pekan ini, harga CPO ambles 5,78% dan drop 8,79% secara tahunan. Namun, harga CPO masih catat kenaikan secara bulanan," ujar dia.

Baca Juga: Harga CPO Turun Akibat Ekspektasi Produksi yang Melimpah

Nanang menyampaikan harga CPO telah turun hingga 45% dari level tertinggi yang dicatatkan akhir April tahun ini setelah larangan ekspor CPO diberlakukan oleh pemerintah Indonesia. Pada 29 April 2022, harga CPO sempat menyentuh RM 7.100.

Tidak sampai sebulan harga CPO mulai turun signifikan secara cepat mulai dari isu kebijakan larangan ekspor dicabut pemerintah RI. Kebijakan tersebut resmi dicabut pada 23 Mei dan harga CPO tidak pernah turun di bawah level RM 6.000 pada periode tersebut.

"Harga CPO akan menguji titik support di RM 3.850 per ton, penembusan di bawahnya dapat membuka jalan ke kisaran RM 3.620-RM 3.750 per ton," ujar dia. Nanang menambahkan, tidak menutup kemungkinan harga CPO akan bergerak di RM 3.500-RM 3.700 hingga akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×