kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO hingga pungutan tarif ekspor, BRI Danareksa kerek asumsi kinerja SSMS


Rabu, 13 Oktober 2021 / 07:30 WIB
Harga CPO hingga pungutan tarif ekspor, BRI Danareksa kerek asumsi kinerja SSMS


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) membukukan kenaikan laba bersih cukup signifikan sepanjang semester I tahun ini. Laba bersih SSMS meningkat 592,1% menjadi Rp 696,3 miliar. 

Angka ini melebihi proyeksi BRIDanareksa Sekuritas atau memenuhi 84,4% proyeksi sebesar Rp 825 miliar. Namun jika berdasarkan hitungan konsensus para analis, laba bersih SSMS ini memenuhi 58,2%. 

Kenaikan laba bersih SSMS lantaran pendapatan naik 32,1% secara year on year menjadi Rp 2,3 triliun. Analis BRIDanareksa Sekuritas Andreas Kenny dalam riset 8 Oktober 2021 menjelaskan, kenaikan kinerja SSMS ini lantaran harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) meningkat 16,2% menjadi Rp 8.939 per kg di semester I tahun 2021. Sementara volume penjualan juga meningkat 17,1% menjadi 124.6000 ton. 

Baca Juga: Ini strategi emiten CPO menghadapi kenaikan harga jual

Tren kenaikan harga CPO baru-baru ini membuat BRIDanareksa Sekuritas kembali mengerek asumsi harga jual rata-rata CPO di tahun ini dari semula RM 3.200 per ton menjadi RM 3.600 per ton. Sementara pada tahun 2022 harga jual rata-rata CPO diperkirakan di RM 3.200 per ton. 

Pada semester II tahun 2021, produksi CPO siap kembali meningkat karena rendahnya curah hujan La Nina seperti tahun lalu. Karena itu, produksi CPO dari kebun inti pada semester I tahun 2021 tumbuh 9,2% secara yoy. Dan akan ada kenaikan 2% ke depan. 

Penurunan pungutan atas ekspor CPO dinilai menjadi sentimen positif. Pungutan atas ekspor akan dikenakan ketika harga menyentuh US$ 750 per ton. Dimana tarif akan terus naik jika harga CPO naik setiap US$ 50. Pertama US$ 20 per ton untuk CPO dan kedua sebesar US$ 16 untuk produk turunan CPO. 

Sedangkan saat harga CPO menyentuh US$ 1.000 per ton maka pungutan ekspor tersebut akan terhenti. Pungutan ekspor CPO akan flat di US$ 175 per ton. 

Tarif baru ini menggantikan beleid sebelumnya dimana pungutan ekspor dikenakan saat ahrga US$ 670 per ton. Kenaikan tarif dikenakan mulai dari US$ 55 per ton hingga maksimal US$ 255 per ton. Tarif akan mulai flat jika melampaui US$ 955 per ton. 

Baca Juga: Saham Sawit Sumbermas (SMSS) dinilai masih menarik di tahun ini

Menurut Kenny, pemangkasan tarif pungutan ekspor minyak kelapa sawit akan mengerek laba bersih pada kuartal III tahun ini. "Dengan demikian, kami merasa perlu menyesuaikan proyeksi pendapatan yang sudah tinggi," ujar dia. 

SSMS juga tengah mencoba refinancing. "Perusahaan ini sekarang sedang dalam membicarakan dengan bank untuk refinancing penuh obligasi US$ 300 juta dengan bunga rendah saat ini. Ini tepat saat adanya pemotongan pajak bunga obligasi," ujar Kenny. 

Beberapa kondisi tersebut membuat Kenny menaikkan proyeksi kinerja SSMS. Pada tahun ini, Kenny memperkirakan pendapatan SSMS bisa mencapai Rp 5,26 triliun dari proyeksi sebelumnya di Rp 4,77 triliun. Sedangkan, laba bersih tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp 1,19 triliun dari proyeksi sebelumnya di Rp 825 miliar. 

Tahun depan, pendapatan SSMS bisa mencapai Rp 5,3 triliun dari estimasi sebelumnya Rp 4,98 triliun. Sementara laba bersih diperkirakan bisa mencapai Rp 2,35 triliun dari perkiraan sebelumnya Rp 2,24 triliun. 

Menurut Kenny revisi kenaikan kinerja ini lantaran asumsi harga CPO juga naik menjadi RM 3.600 per ton dari sebelumnya US$ 3.200 per ton. Tapi pada tahun 2022, harga CPO diperkirakan mencapai RM 3.200 per ton dari proyeksi sebelumnya di RM 3.000 per ton. 

"Kami juga mengubah asumsi kinerja karena SSMS bisa memperoleh pendapatan bunga dan membuat laba bersih menjadi Rp 1,2 triliun," ujar Kenny.

Baca Juga: Sawit Sumbermas (SSMS) Ketiban Rezeki Kenaikan Harga CPO

BRIDanareksa Sekuritas memberi rekomendasi BUY saham SSMS dengan target harga Rp 1.900 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×