kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO diramal bakal turun, saham-saham perkebunan dilanda aksi jual


Senin, 04 April 2011 / 10:52 WIB
Harga CPO diramal bakal turun, saham-saham perkebunan dilanda aksi jual
ILUSTRASI. Garuda Indonesia mengantongi pendapatan hingga US$ 234,27 juta dari segmen penerbangan haji tahun lalu.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini cukup liar. Setelah dibuka melaju, pada pertengahan sesi I indeks sempat melorot ke zona merah. Belakangan pada pukul 10.42, indeks ditransaksikan naik 0,16% menjadi 3.713,274.

Salah satu sektor yang mengalami penurunan paling besar adalah sektor agrikultur. Hal ini tidak mengherankan. Sebab, sejumlah saham-saham crude palm oil (CPO) dilanda aksi jual. Ambil contoh saham PT Astra Agro Lestari (AALI) yang turun 0,22% menjadi Rp 22.850.

Penurunan juga dialami oleh PT Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) yang tergerus 1,39% menjadi Rp 355 dan PT PP London Sumatra Indonesia Plantations (LSIP) yang turun 1,06% menjadi Rp 2.325. Saham PT Sampoerna Agro (SGRO) juga melorot 1,52% menjadi Rp 3.250.

Anjloknya saham-saham CPO terjadi setelah UOB-Kay Hian Holdings Ltd memangkas rating sektor perkebunan di Asia Tenggara ini dari "market weight" menjadi "underweight". Alasannya, harga CPO diprediksi bakal naik di paruh pertama 2011 dan bakal melorot di paruh kedua 2011.

Dalam hasil riset UOB ditulis, harga CPO akan turun ke level US$ 885 per ton dari US$ 1.100 per ton dalam 12 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×