Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek halving day belum terasa, pergerakan harga bitcoin diyakini masih akan terus menanjak hingga tahun depan. Harapannya, harga bisa terus bergerak ke US$ 20.000 per btc di akhir 2020.
Co-founder CryptoWatch Christopher Tahir mengungkapkan, dampak halving day baru akan terasa setelah setahun. Bahkan, bukan hanya halving day saja yang akan mendorong harga. "Menurut saya, mungkin tahun depan (harga bitcoin) akan rally," ungkap Chris kepada Kontan.co.id, Jumat (9/10).
Ke depan, Chris juga optimistis tren harga bitcoin masih akan naik karena jumlah pengguna bitcoin yang terus meningkat. Untuk itu, bukan hal yang aneh jika sewaktu-waktu harga bitcoin melejit naik ke angka fantastis dari level saat ini. Mengutip Google, harga bitcoin Jumat (9/10) tembus ke level US$ 11.096 per btc, setelah lama bertengger di kisaran US$ 10.000 per btc.
Adapun terkait kabar Inggris melarang penggunaan bitcoin tidak sepenuhnya dibenarkan oleh Chris. Dia mengatakan bahwa saat ini Inggris hanya melarang transaksi derivatif, bisa dalam bentuk CFD, options maupun futures.
Baca Juga: Tiga aset kripto baru Indodax direspons positif oleh para investor
"Ini enggak akan berdampak banyak ke harga, karena harga derivatif berdasarkan harga bitcoin. Jadi, transaksi derivatif cenderung lebih besar secara value karena adanya leverage," kata dia.
Chris menilai, pergerakan bitcoin tahun ini akan lebih baik, ditambah jumlah permintaan terus meningkat. Untuk itu, Chris memprediksi harga bitcoin akhir tahun ini bisa menuju level resistance yakni US$ 20.000 per btc. "Tapi itu bisa saja tidak tercapai, melihat lesunya ekonomi dunia saat ini, dan orang kebanyakan memilih menyimpan dana tunai ketimbang dalam bentuk aset," pungkas dia.
Baca Juga: Likuiditas global longgar, tren harga bitcoin masih akan menanjak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News