Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pasca menembus level US$ 40.000, harga Bitcoin mentok di US$ 45.000. Investor terus waspada terhadap langkah militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.
Mengacu data CoinMarketCap pada Kamis (17/2) pukul 14.55 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 43.907,36 atau turun 0,45% dalam 24 jam terakhir dan turun 0,27% selama sepekan.
Hanya, Craig Erlam, Analis Pasar Senior Oanda, mengatakan, kegigihan pasar kripto termasuk Bitcoin menunjukkan, tidak akan ada penurunan seperti Januari lalu dalam waktu dekat.
"Bitcoin terus terlihat sangat sehat setelah melewati badai geopolitik dengan baik, sebelum mendapat manfaat dari peningkatan selera risiko pada Selasa (15/2)," kata Erlam, seperti dikutip CoinDesk.
Baca Juga: Di Tengah Kecemasan Invasi Rusia ke Ukraina, Bisakah Bitcoin Jadi Aset Safe Haven?
Tapi, investor terus waspada terhadap langkah militer Rusia berikutnya di sepanjang perbatasan Ukraina dan berita inflasi terbaru.
Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) terus melacak kenaikan inflasi, menurut risalah pertemuan Januari lalu, dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga beberapa kali di tahun ini.
Tetesan ke bawah dari kenaikan harga kemungkinan akan memengaruhi belanja konsumen Amerika Serikat di bulan-bulan mendatang.
"Risk appetite tetap penting, terutama yang terkait dengan inflasi dan suku bunga, yang bisa terus menjadi hambatan jika kecemasan tetap ada di pasar yang lebih luas," sebut Erlam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News