kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga BBM naik bakal topang kinerja AKRA


Selasa, 18 November 2014 / 07:00 WIB
Harga BBM naik bakal topang kinerja AKRA
ILUSTRASI. Kenali 5 stereotipe yang sering disematkan pada karyawan Gen Z dan cara mengatasinya


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rencana Joko Widodo untuk menaikkan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan menjadi sentimen positif bagi emiten distributor bahan bakar minyak seperti PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Analis Valbury Asia Securities, Budi Rustanto mengatakan, rencana kenaikan BBM bersubsidi bisa mendorong peningkatan volume penjualan khususnya pada BBM non subsidi. Ini karena perbedaan harga antara BBM bersubsidi dan non subsidi semakin kecil. Maklum, penjualan BBM non subsidi masih menjadi kontributor terbesar penjualan bahan bakar AKRA. Porsinya sekitar 80%-85%.

Budi menambahkan, skema pembelian BBM bersubsidi dari pemerintah saat ini menggunakan acuan skala ekonomis. Jadi, meskipun harga jual BBM bersubsidi naik, pemerintah akan membayar kekurangan nilai dari harga ekonomis yang ditetapkan.

Analis MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi tak akan signifikan meningkatkan penjualan bahan bakar AKRA. Maklum porsi penjualan bahan bakar AKRA sudah ditentukan pemerintah. "Jadi penjualannya harus sesuai dengan porsi yang sudah ditentukan pemerintah, tak bisa lebih," terang dia.

Sepanjang 2014 AKRA telah memperoleh alokasi BBM bersubsidi 640.000 kiloliter (KL). Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan alokasi tahun lalu 268.000 KL.

Hingga September 2014, lini bisnis distribusi BBM menyokong penjualan AKRA 79,71% setara dengan Rp 13,54 triliun. Angka tersebut naik 6% secara year-on-year (yoy). Sementara bisnis kimia dasar menyumbang Rp 2,3 triliun naik 3% secara yoy.

Sementara kontribusi lini bisnis lain-lain menurun 1,5% yoy menjadi Rp 1,12 triliun. Atas torehan tersebut, pendapatan AKRA di kuartal III tahun ini tumbuh 5,1% yoy menjadi Rp 16,99 triliun. Sementara laba bersih naik 10,2% menjadi Rp 578,7 miliar.

Meski pendapatan AKRA  meningkat, Budi mencatat, volume distribusi BBM AKRA justru turun 11,3% dari 1.530.760 KL menjadi 1.358.000 KL. Ini karena penjualan di Kalimantan menurun akibat pasar batubara dan penjualan BBM ke pertambangan non batubara menyusut.

Meski demikian, Analis Panin Sekuritas, Fajar Indra dalam riset 29 Oktober 2014 menilai, pertumbuhan kinerja AKRA di kuartal III-2014 sesuai estimasi. Pertumbuhan pendapatan menurut Fajar karena kenaikan harga jual BBM. "Seiring dengan naiknya harga minyak ICE Brent serta depresiasi rupiah," tulis dia.

Tapi Fajar mengakui volume penjualan masih akan turun hingga tahun depan. Harapannya saat ini, AKRA bisa menambah jumlah SPBU sehingga bisa mengerek volume dari penjualan BBM bersubsidi. Hingga kini AKRA mengoperasikan 131 unit SPBU.

Tahun depan AKRA berharap memenangkan tender kuota distribusi BBM 940.000 KL dari pemerintah. Untuk itu, AKRA menargetkan bisa membangun 50-60 SPBU di 2015. Karena itu Reza yakin di tahun ini pendapatan AKRA tumbuh 10%-12% menjadi Rp 24,57 triliun-Rp 25,01 triliun. Budi memperkirakan, pendapatan AKRA tumbuh 9,7%.

Reza dan Budi merekomendasikan, beli di Rp 4.900 dan Rp 5.600. Dan Fajar menyarankan, netral di Rp 5.000. Senin (17/11) harga AKRA turun 0,53% ke Rp 4.660.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×