Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Harga batubara berhasil bangkit. Sentimen peningkatan kebutuhan batubara dalam negeri serta melemahnya indeks dollar Amerika Serikat (AS) menjadi faktor pemicu.
Mengacu data Bloomberg, Kamis (25/6) harga batubara kontrak pengiriman Juli 2015 di bursa ICE Commodity Exchange tercatat naik 0,16% ke level US$ 60,90 per metrik ton ketimbang hari sebelumnya. Sepekan, harga terkoreksi 0,32%.
Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka menjelaskan, kenaikan harga batubara ditopang oleh sentimen dalam negeri. Dimana pemerintahan Jokowi yang menggenjot pembangunan pembangkit listrik di pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan akan berimbas pada kenaikan permintaan batubara.
Sebab, setengah dari pembangkit listrik tersebut akan memanfaatkan komoditas batubara sebagai salah satu sumber energi.
Bahkan, menurut pihak Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, rencana pemerintah yang ingin menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 46% dalam empat tahun tersebut akan memicu kenaikan konsumsi batubara hingga tiga kali lipat.
Aksi tersebut juga akan melambungkan harga hingga 50%. "Sehingga dengan pembangunan pembangkit listrik di Indonesia ini, kebutuhan batubara terserap lebih tinggi," ujarnya.
Pembangunan pembangkit listrik Indonesia bak oase di tengah padang pasir. Sebab, berdasarkan proyeksi Morgan Stanley, pasokan batubara dunia akan tumbuh di tahun 2015 seiring permintaan China yang merosot 29%.
Bahkan, menurut laporan UBS Group AG pada tanggal 1 Juni 2015, impor batubara China tahun ini 45 juta ton lebih rendah ketimbang tahun 2014.
Kenaikan harga batubara juga tertopang dari luar negeri yakni indeks dollar Amerika Serikat (AS) yang sedang melemah.
Mengacu Bloomberg Jumat (26/6) pukul 16.15 WIB, indeks dollar menyusut 0,07% menjadi 95,120. Hal ini tak terlepas dari rilisnya data klaim pengangguran Negeri Paman Sam, yakni Unemployment Claim yang mencapai 271.000.
Meskipun sesuai ekspektasi, angka tersebut lebih buruk ketimbang minggu sebelumnya yang bertengger di angka 268.000. Dengan melemahnya indeks dollar AS, harga batubara berhasil bangkit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News