kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Harga batubara tertekan penurunan konsumsi


Selasa, 10 November 2015 / 19:45 WIB
Harga batubara tertekan penurunan konsumsi


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Upaya memerangi batubara telah membuat konsumsi batubara global turun tajam.

Akhirnya, harga batubara semakin suram.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/11) harga batubara kontrak pengiriman Januari 2016 di ICE Futures Exchange naik tipis 0,3% dibanding sehari sebelumnya menjadi US$ 52,55 per metrik ton.

Sepekan terakhir, harga batubara anjlok 1,5%.

Dalam periode Januari - September 2015, penggunaan batubara global telah berkurang sebesar 180 juta ton jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Organisasi lingkungan global, Greenpeace mencatat penurunan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah.

Turunnya konsumsi batubara didorong oleh perlawanan China terhadap polusi, reformasi ekonomi, serta upaya mempromosikan energi terbarukan.

Guntur Tri Hariyanto, Analis Pefindo menyatakan, China telah mengalami polusi cukup parah di beberapa kota.

Sementara di AS, kampanye penggunaan energi bersih semakin kuat dan bahkan perbankan mulai mempertimbangkan dampak lingkungan untuk pembiayaan pembangkit listrik.

Konsumsi batubara di 28 negara uni Eropa pun terlihat datar pada sembilan bulan pertama tahun ini setelah mencatat rekor penurunan sebesar 6,5% tahun 2014.

"Sebagian negara mengalami penurunan konsumsi batubara seperti di Jerman, Inggris, Denmark, dan Yunani. Tetapi ada juga yang justru bertambah seperti di Spanyol, Portugal, Perancis, Belanda, dan Belgia. Namun secara umum permintaan di zona Euro hanya sedikit turun di tahun ini," ujar Guntur

Meski ada peningkatan permintaan di negara berkembang, Guntur menilai, secara umum pertumbuhan permintaan tidak sekuat penurunan permintaan di China dan AS.

Apalagi India juga semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan batubara dari produksi dalam negeri.

Di sisi lain, India ternyata juga berada di jalur pengembangan energi terbarukan untuk pemenuhan energi.

"Pelemahan permintaan batubara tahun ini juga berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi global yang masih melemah,' imbuh Guntur.

Dalam jangka pendek, bila mesin ekonomi global kembali memanas dan pertumbuhan terjadi secara menyakinkan, Guntur menduga permintaan batubara akan ikut terdorong.

Tetapi dalam jangka panjang, tren penurunan konsumsi akan terjadi karena beralihnya penggunaan energi global ke energi bersih dan energi terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×