kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga batubara tersengat isu lingkungan


Kamis, 19 Juni 2014 / 07:22 WIB
Harga batubara tersengat isu lingkungan
ILUSTRASI. Warga berbelanja (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Harga batubara kian tergerus hingga mendekati level terendah sejak Maret 2009. Belum ada katalis yang bisa mendorong penguatan harga.

Mengutip Bloomberg, Rabu (18/6) pukul 14:30 WIB, kontrak batubara pengiriman Agustus 2014 di ICE Futures Europe berada di level
US$ 71,50 per metrik ton. Harga turun 0,9% dibandingkan hari sebelumnya. Sepekan terakhir, harga turun 1,17%. Sedangkan sejak akhir tahun 2013, harga anjlok 15,13%.

Ibrahim, analis komoditas dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka mengatakan, tren harga batubara terus menurun sepanjang tahun ini. Di antara komoditas yang diperdagangkan di bursa, batubara turun paling tajam. Sejumlah negara pengguna batubara seperti India, China, Amerika Serikat (AS) dan Eropa membatasi penggunaan batubara dan beralih ke energi ramah lingkungan.

Guntur Tri Hariyanto, analis PT Pefindo juga menuturkan, penurunan harga batubara merupakan imbas dari adanya target pengurangan emisi karbon hingga mencapai tingkat tertentu. Umumnya, tingginya harga minyak mendongkrak harga batubara, namun hal itu tidak berlaku saat ini. "Isu lingkungan masih lebih dominan dan direspon pelaku pasar," kata Guntur.

Masih tertekan

Ibrahim menambahkan,  faktor lain yang menghambat laju harga batubara adalah FOMC meeting oleh Bank Sentral AS pada 19 Juni-20 Juni ini. Keputusan rapat itu bisa membuat dollar AS menguat dan harga komoditas melemah. "Belum ada indikasi rebound," imbuh Ibrahim.

Guntur juga menilai, belum ada katalis yang mampu mengangkat harga batubara. Meski terus terkikis, Guntur meyakini pelemahan harga batubara tidak akan jauh dari level saat ini. "India, Australia, dan China menjadikan batubara sebagai tulang punggung ekonomi mereka. Harga batubara di bawah US$ 70 per metrik ton akan melumpuhkan perekonomian global," ujar Guntur.

Secara teknikal, Ibrahim memperkirakan, harga batubara masih berpeluang tertekan. Bollinger band berada 80% di atas bollinger bawah menandakan down trend. Moving average berada 60% di atas bollinger bawah. Indikator stochastic berada 75% dengan arah negatif. Hanya RSI dan MACD yang berada 60% dengan arah positif.

Ibrahim memprediksi harga batubara sepekan berkisar antara US$ 70,73 sampai US$ 72,70 per metrik ton. Sementara Guntur menduga batubara di harga US$ 72-US$ 74 per metrik ton. Hingga akhir tahun, ada potensi pelemahan harga ke US$ 71-US$ 75 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×