kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara mencoba bangkit


Rabu, 02 September 2015 / 08:23 WIB
Harga batubara mencoba bangkit


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga batubara mencoba bangkit. Komoditas energi ini berpeluang melanjutkan reli dalam jangka pendek. Tapi, masih ada ancaman perlambatan ekonomi global yang bisa menggerus harga.

Mengutip Bloomberg, Senin (31/8), harga batubara pengiriman September 2015 di ICE Futures Exchange bertahan di level US$ 58,4 per metrik ton. Lima hari terakhir, harga sudah naik 4,38%. Meski demikian, dibandingkan akhir tahun lalu, harga batubara sudah turun 2,83%.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tri Wibowo menilai, saat ini harga batubara sedang konsolidasi dengan kecenderungan naik. Pasar komoditas energi menguat seiring terbukanya harapan kenaikan permintaan komoditas. Ini menyusul langkah Tiongkok memberikan stimulus demi menggenjot perekonomiannya.

Selain itu, pelaku pasar juga sedang wait and see rilis data tenaga kerja Amerika Serikat serta pertemuan dewan moneter bank sentral AS (FOMC meeting) pada Jumat (4/9). "Situasi ini bisa membuka kesempatan bagi batubara mencoba reli ke level US$ 60 per metrik ton," kata Wahyu. Apalagi, pasar sedang diwarnai kabar penurunan pasokan.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst Fortis Asia Futures bilang, saat ini, sejumlah produsen batubara, seperti Vale SA dan Sumitomo menghentikan produksi. Penyebabnya, penyerapan pasar minim dan harga rendah. Departemen Energi AS melaporkan, sepanjang tahun ini hingga 22 Agustus lalu, produksi batubara AS turun 8,6% menjadi 583.126 ton.

Bloomberg Intelligence Show mencatat, total ekspor lima eksportir terbesar (Indonesia, Australia, Rusia, Kolombia dan Afrika Selatan) hanya naik tipis 0,1% menjadi 343 juta ton pada semester pertama lalu. Pertumbuhan ekspor hanya ditopang permintaan dari India yang naik 35%. Itu sebabnya, Deddy menduga, masih ada peluang harga batubara reli pada pekan ini.

Potensi ini juga terlihat secara teknikal. Harga masih bergerak di atas MA 50 dan 100. Stochastic level 54 juga bergerak ke atas. RSI di level 70 juga menanjak. Hanya, MACD sudah di area negatif. Prediksinya, sepekan harga bergulir US$ 55,85-US$ 60 per metrik ton.

Wahyu melihat peluang batubara ke US$ 55-US$ 65 per metrik ton. Namun, di jangka panjang, sentimen negatif masih membayangi pasar batubara. Sebab, belum ada perubahan fundamental. Lihat saja, impor China semester I-2015 yang merosot 31%. Belum lagi, India akan mulai menahan impor untuk memaksimalkan penggunaan hasil domestik.

Tak heran, Diana Bacila, analis komoditas di Oslo AS menduga, batubara masih mungkin jatuh ke US$ 45, sebelum kembali ke US$ 53 di akhir tahun ini. Bahkan, analis di Frankfurt, Eugen Weinberg menebak, batubara bisa jatuh ke bawah US$ 50 sebelum akhir tahun ini. "Jika perlambatan ekonomi global terus terjadi dan harga minyak dunia lemah, batubara bisa terseret ke US$ 45 pada akhir tahun ini," ujar Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×