kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara masuk tren penurunan


Jumat, 12 Oktober 2018 / 20:37 WIB
Harga batubara masuk tren penurunan
ILUSTRASI. Batubara


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara mulai meninggalkan penguatan harga terkikis proyeksi pelemahan ekonomi global.

Mengutip Bloomberg, kontrak pengiriman November 2018 di ICE Futures Newcastle kontrak November 2018 harga batubara melemah 1,75% ke US $ 106,50 per metrik ton, Jumat (12/10). Sedangkan dalam sepekan harga batubara terjun 7,11%.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga batubara cenderung turun karena terpapar sentimen negatif dari proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,7% oleh International Monetary Fund (IMF).

Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan menurun karena imbas perang dagang antara AS dan China. Menurut Ibrahim, perang dagang tersebut yang menjadi faktor utama membuat harga komoditas termasuk batubara berguguran.

Harga batubara menyusut juga disebabkan oleh cadangan batubara di AS meningkat pasca pemberian sanksi ke Iran. Namun, belakangan Iran juga memberi sinyal akan menaikkan produksi batubara.

"Kelebihan pasokan mengakibatan harga batubara turun," kata Ibrahim, Jumat (12/10). Selain itu, devaluasi mata uang yen juga memotong harga batubara.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, melambatnya sektor manufaktur China di periode September yang hanya tumbuh 50,8% memunculkan presepsi turunnya permintaan batubara dari China.

Deddy mencatat angka manufatur China tersebutmerupakan level terendah dalam tujuh bulan terakhir. Selain itu sentimen negatif bagi harga batubara datang dari kinerja eskpor batubara di Australia yang juga dirilis tidak cukup baik degan turun sebesar 8,7% month to month.

Penurunan ekspor batubara China juga turun sebesar 32,4% secara bulanan menjadi 3 juta metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×