Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang solid dinilai akan membawa berkah lebih bagi sejumlah emiten, salah satunya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Selain karena porsi ekspor ITMG yang juga cukup tinggi, Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya menyebut, ITMG akan paling diuntungkan karena memiliki batubara dengan kalori tertinggi diantara peers.
Selain ITMG, kinerja PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga akan terangkat harga batubara. Ini terlihat dari kenaikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang dialami HRUM pada kuartal pertama 2022. “Dan tentunya akan naik terus di kuartal selanjutnya,” terang Timothy kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5).
Asal tahu, sepanjang kuartal pertama 2022 HRUM mencatatkan ASP sebesar US$ 168,4 per ton atau 31,6% lebih tinggi dari ASP yang dicapai pada kuartal keempat 2021 sebesar US$ 128,0 per ton.
Baca Juga: Prospek Kinerja Diprediksi Lebih Baik, Begini Rekomendasi Saham BUMN Karya
Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ASP Harum Energy mengalami lonjakan hingga 158,8%, dimana ASP yang dicapai pada kuartal pertama 2021 hanya sebesar US$ 65,1 per ton.
Untuk saat ini Bahana Sekuritas masih cukup konservatif dalam memproyeksi harga rata-rata batubara untuk 2022, yakni di level US$ 175.
Namun, kemungkinan proyeksi ini akan disesuaikan naik ke level US$ 225 per ton, melihat kondisi pasar batubara saat ini. “Ini pastinya akan membuat harga jual rata-rata (ASP) emiten batubara mencapai level tertinggi,” pungkas Timothy.
Timothy merekomendasikan beli saham HRUM dengan target harga Rp 15.500.