kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga batubara capai level tertinggi dalam setahun


Kamis, 15 September 2016 / 16:53 WIB
Harga batubara capai level tertinggi dalam setahun


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Harga batubara terbang ke level tertingginya sejak September 2015 silam. Dukungan kenaikan permintaan jadi pendongkrak utama harga batubara.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/9) harga batubara kontrak pengiriman Oktober 2016 di ICE Futures Exchange melambung 0,49% di level US$ 70,75 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Bahkan dalam sepekan terakhir harga sudah naik 2,31%.

Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures mengatakan memang pergerakan harga batubara tergolong stabil dan berbalut tren bullish. Dukungan kuat datang dari jejeran katalis fundamental yang positif di pasar global terutama dengan indikasi tren permintaan yang membaik.

Kenaikan permintaan itu masih datang dari kawasan Asia seperti China, India, Vietnam dan Thailand.

Transisi ke energi terbarukan untuk pembangkit listrik memang banyak dilakukan di Eropa, China dan AS, tapi pada pelaksanannya mayoritas di Asia masih bergantung pada batubara. “Karena memang di Asia kebutuhan akan pembangkit listrik besar dan peralihan tidaklah murah, belum tentu bisa diatasi oleh banyak produsen,” tutur Wahyu.

DBS Asian Insights dalam laporan terbarunya memprediksi kebutuhan batubara di India akan naik 2,8% per tahun. Sedangkan menurut DBS upaya China untuk mengurangi konsumsi batubaranya terhalang oleh mayoritas pembangkit listriknya yang berbahan batubara. Proses peralihan ke energi terbarukan akan terhambat mengingat China membutuhkan biaya yang besar untuk segera beralih ke pembangkit listrik ramah lingkungan.

“Selain tren positif harga batubara terjaga oleh minimnya dampak spekulasi komoditas dan sentimen pasar pada harga batubara. Ini berbeda dengan komoditas lainnya,” ujar Wahyu. Terlihat dari koreksi yang diderita harga minyak mentah dunia serta perhatian pasar yang tinggi akan pertemuan The Fed gagal membuat harga batubara ikut terpuruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×