kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga aset sudah tinggi, return makin tipis


Kamis, 27 Desember 2012 / 07:48 WIB
Harga aset sudah tinggi, return makin tipis
ILUSTRASI. Pencatatanan perdana saham PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap sepanjang 2012 tidak secemerlang tahun lalu. Hingga 14 Desember, Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (IRDPT) versi PT Infovesta Utama naik 7,48%. Kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap ini lebih rendah ketimbang Infovesta Goverment Bond Index atau rata-rata return obligasi pemerintah yang sebesar 8,76%.

Padahal, sepanjang 2011, return reksadana pendapatan tetap mencapai 12,32%. Direktur Infovesta Utama Parto Kawito mengatakan, rendahnya return reksadana pendapatan tetap dipicu oleh harga Surat Utang Negara (SUN) yang sudah tinggi sejak akhir 2011.

SUN menjadi aset dasar sebagian besar reksadana pendapatan tetap. "Karena start di harga yang sudah mahal, maka harga SUN sepanjang tahun ini sulit untuk naik lebih tinggi. Selain itu, yield dan kupon obligasi juga sudah rendah sehingga sulit memberikan return tinggi bagi reksadana pendapatan tetap," kata Parto, Rabu (26/12).

Tren return rendah reksadana pendapatan tetap masih akan berlanjut tahun depan. Parto memprediksikan, instrumen ini hanya akan memberikan return sekitar 6%-7%.

Dus, reksadana ini akan bersaing ketat dengan produk deposito yang saat ini memberikan suku bunga sekitar 5,5% per tahun. "Apalagi kalau bank-bank yang menengah ke bawah dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) cenderung memberikan suku bunga deposito lebih tinggi mencapai 6,75%, persaingan akan lebih ketat," tutur dia.

Toh, sejumlah reksadana berhasil menunjukkan kinerja di atas rata-rata. Panin Dana Utama Plus 2 milik PT Panin Asset Management menempati posisi pertama dengan return sekitar 12,93%. Panin Asset Management berulang kali mengubah tata portofolio dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kondisi pasar obligasi. "Kami mengelola secara aktif, mengubah durasi obligasi dari panjang ke pendek dan sebaliknya sesuai dengan kondisi pasar. Timing kami juga cukup tepat," aku Ridwan Soetedja, Direktur Panin Asset Management.

Sepanjang 2012, Panin diuntungkan oleh derasnya aliran dana asing yang masuk ke SUN sehingga harga obligasi ikut terangkat. "Tentunya kami memanfaatkan momentum dari pasar tersebut," kata Ridwan.

Tahun depan, Panin Asset Management akan mempertahankan strategi pengelolaan portfolio secara aktif tersebut. Menurut Ridwan, strategi ini diperlukan karena tantangan tahun depan lebih berat dibandingkan tahun ini.

Sepuluh Reksadana Pendapatan Tetap dengan Return Tertinggi
Reksadana Ytd 14 Desember 2012
Panin Dana Utama Plus 2 12,93%
Danareksa Melati Pendapatan Tetap II 12,35%
Kresna Olympus 12,34%
Schroder IDR Bond Fund II 12,32%
Sam Sukuk Syariah Sejahtera 11,76%
Schroder Dana Obligasi Mantap 11,43%
Makara Prima 11,34%
BNP Paribas Maxi Obligasi 11,30%
Panin Gebyar Indonesia II 11,02%
Schroder IDR Bond Fund 10,91%
Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (IRDPT) 7,48%
sumber: Infovesta Utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×