kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Aluminium berada di titik terendah


Jumat, 24 Mei 2019 / 07:03 WIB
Harga Aluminium berada di titik terendah


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat beranjak naik pekan kemarin, kini harga aluminium tak mampu berdiri tegak. Berada di titik terendah, komoditas ini tampak ditinggalkan pelaku pasar.

Mengutip Bloomberg, harga aluminium Rabu (22/5) capai titik terendahnya, yaitu US$ 1.779 per metrik ton. Angka ini anjlok 0,94% dari harga sebelumnya US$ 1.779 per metrik ton. Bahkan dalam sepekan, harga aluminium tergerus 5,62%.

Analis PT Pruton Mega Berjangka Cahyo Dewanto mengatakan memanasnya perang dagang jadi faktor kuat pelemahan harga aluminium. Sebelumnya Amerika Serikat sudah menetapkan kenaikan tarif impor barang-barang China dari 10% menjadi 25%.

Kini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan sebuah koran lokal di Korea Selatan Chosun Ilbo tengah membujuk pemerintah untuk menghentikan penggunaan produk-produk dari Huawei Technologies Inc.

Padahal menurut pemberitaan Bloomberg (23/5), Ghana yang merupakan negara penghasil aluminium terbesar di Afrika mengajak banyak investor untuk memanfaatkan komoditas bauksit nasional dan memanfaatkan sumber daya mineral termasuk membangun kapasitas penyulingan dan peleburan untuk pembuatan aluminium.

Kabarnya Pemerintah Ghana ingin meningkatkan produksi aluminium menjadi 50 juta ton pada tahun 2018

"Dan dari AS dan Kanada mengumumkan bahwa tarif sebesar 25% untuk impor baja dan 10% untuk aluminium akan dicabut. Diharapkan langkah serupa akan diterapkan AS atas produk impor dari Meksiko," sebut Cahyo kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).

Sebelumnya, AS menerapkan tarif tersebut pada tahun lalu dengan alasan keamanan nasional. Namun, AS dan Kanada akan tetap memantau pergerakan impor. Dengan begitu, Kanada juga akan menghapus tarif impor baja dan aluminium dari AS yang diterapkan sebagai balasan atas pungutan tarif yang dikenakan pemerintahan Trump.

Hari ini, Jumat (24/5), dia memperkirakan harga aluminium masih akan turun. Secara teknikal, harga berada di bawah garis MA 50,100 dan 200. Begitu juga indikator stochastic dan RSI berada di bawah garis. MACD juga tampak ada di indikator negatif.

Cahyo memproyeksikan harga aluminium bergerak di rentang US$ 1.775 sampai US$ 1.780 per metrik ton. Dia pun merekomendasikan jual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×