kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga aluminium akan mendatar


Kamis, 10 Oktober 2013 / 08:23 WIB
Harga aluminium akan mendatar
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan wawancara kepada stasiun TV Rossiya-1 di Sochi, Rusia 3 Juni 2022. Putin memperingatkan AS jika memasok rudal jarak jauh ke Ukraina. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga aluminium merangkak naik. Optimisme pasar terhadap perbaikan ekonomi China, sebagai salah satu konsumen terbesar aluminium, diperkirakan akan mendorong permintaan aluminium.

Aluminium di LME untuk kontrak pengiriman tiga bulan, Selasa (8/10), naik 0,64% menjadi US$ 1.865 per ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam empat hari terakhir,  harga aluminium sudah menguat sebesar 2,07%.

Purchasing Managers Index (PMI) China di September  2013 berada di level 51,1 atau naik dari periode Agustus yang berada di level 51. Juni Sutikno, analis Philip Futures mengatakan, data ekonomi China yang membaik menumbuhkan optimisme pasar terhadap prospek permintaan aluminium. Namun, perkiraan Juni, penguatan harga aluminium kemungkinan besar tidak akan bertahan lama.

Biangnya, proses penyelesaian pembahasan anggaran dan penentuan batas utang di Amerika Serikat (AS) yang belum jelas. Kondisi ini rawan menimbulkan aksi ambil untung atau profit taking di pasar yang berpotensi menekan kembali pergerakan harga aluminium. Selain itu, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2013 dari 3,1% menjadi 2,9% oleh Dana Moneter Internasional, baru- baru ini, memberi sentimen negatif bagi harga komoditas ini.

Juni bilang, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut telah memicu kekhawatiran pasar terhadap bakal kembali melemahnya permintaan sejumlah komoditas, termasuk aluminium. Ujung-ujungnya, harga aluminium akan kembali melemah. “Tapi, untuk jangka pendek kemungkinan besar harga akan bergerak mendatar, dipicu oleh kehati-hatian pasar terhadap penyelesaian pembahasan anggaran di AS,” kata Juni.

Dalam seminggu ke depan, Juni memperkirakan, harga aluminium akan bergerak stabil. Potensi pergerakan harga ini bisa dilihat dari Relative Strength Index (RSI) yang berada di level  44 dan cenderung bergerak netral. Stochastic yang sudah berada di area jenuh beli memberi potensi harga aluminium rawan koreksi. Sementara itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) berada di area positif dan masih bergerak naik memberi sinyal penguatan harga.

Prediksi Juni, sepekan ke depan harga aluminium di US$ 1.676- US$ 2.049 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×