Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga aluminium merangkak naik. Optimisme pasar terhadap perbaikan ekonomi China, sebagai salah satu konsumen terbesar aluminium, diperkirakan akan mendorong permintaan aluminium.
Aluminium di LME untuk kontrak pengiriman tiga bulan, Selasa (8/10), naik 0,64% menjadi US$ 1.865 per ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam empat hari terakhir, harga aluminium sudah menguat sebesar 2,07%.
Purchasing Managers Index (PMI) China di September 2013 berada di level 51,1 atau naik dari periode Agustus yang berada di level 51. Juni Sutikno, analis Philip Futures mengatakan, data ekonomi China yang membaik menumbuhkan optimisme pasar terhadap prospek permintaan aluminium. Namun, perkiraan Juni, penguatan harga aluminium kemungkinan besar tidak akan bertahan lama.
Biangnya, proses penyelesaian pembahasan anggaran dan penentuan batas utang di Amerika Serikat (AS) yang belum jelas. Kondisi ini rawan menimbulkan aksi ambil untung atau profit taking di pasar yang berpotensi menekan kembali pergerakan harga aluminium. Selain itu, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2013 dari 3,1% menjadi 2,9% oleh Dana Moneter Internasional, baru- baru ini, memberi sentimen negatif bagi harga komoditas ini.
Juni bilang, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut telah memicu kekhawatiran pasar terhadap bakal kembali melemahnya permintaan sejumlah komoditas, termasuk aluminium. Ujung-ujungnya, harga aluminium akan kembali melemah. “Tapi, untuk jangka pendek kemungkinan besar harga akan bergerak mendatar, dipicu oleh kehati-hatian pasar terhadap penyelesaian pembahasan anggaran di AS,” kata Juni.
Dalam seminggu ke depan, Juni memperkirakan, harga aluminium akan bergerak stabil. Potensi pergerakan harga ini bisa dilihat dari Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 44 dan cenderung bergerak netral. Stochastic yang sudah berada di area jenuh beli memberi potensi harga aluminium rawan koreksi. Sementara itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) berada di area positif dan masih bergerak naik memberi sinyal penguatan harga.
Prediksi Juni, sepekan ke depan harga aluminium di US$ 1.676- US$ 2.049 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News