kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harapan baru PTPP dari dua unit usaha baru


Kamis, 29 November 2012 / 08:51 WIB
Harapan baru PTPP dari dua unit usaha baru
ILUSTRASI. Hakim Pengadilan Tipikor membebaskan pengusaha Samin Tan dalam kasus suap Rp 5 miliar anggota DPR.


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) tengah mematangkan konsep diversifikasi usaha yang akan direalisasikan tahun depan. Rencananya, emiten berkode saham PTPP itu akan membentuk dua anak usaha yang masing-masing menjalankan bisnis perhotelan dan pabrik beton pracetak atau precast.

Di bisnis perhotelan, PTPP tergolong masih pemain baru. Emiten konstruksi yang turut serta membangun proyek monumental Hotel Indonesia tahun 1962 itu, baru terjun di bisnis hotel tahun 2009. Kala itu, PTPP membangun Park Hotel di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Rupanya, eksperimen itu membuahkan hasil. Mereka bahkan kembali membuka Park Hotel di Jalan PHH Mustafa, Bandung, bulan November 2012. Potensi besar bisnis perhotelan menyebabkan perusahaan yang dulu bernama PT Pembangunan Perumahan (persero) ini, memutuskan untuk lebih serius. Seiring rencana pendirian anak usaha perhotelan di tahun 2013 mendatang, PTPP menargetkan pembangunan dua hotel baru di Bali dan Lombok.

Selain hotel, PTPP juga menyiapkan lini bisnis lain, yakni beton pra cetak. Pabrik precast itu sudah berdiri di Bojonegoro. Pada paparan publik awal bulan ini, manajemen PTPP mengatakan, pabrik precast itu telah memproduksi tiang pancang precast berdiameter 800 milimeter (mm) dan 1.000 mm, dengan mutu beton K700 serta panjang 6 meter-32 meter.

Kapasitas produksi precast PTPP berkisar 500 meter per hari untuk precast diameter 800 mm. Sedangkan untuk precast diameter 1.000, produksinya 500 m per hari. Pabrik yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 30 miliar itu, ditargetkan bisa menyokong pendapatan PTPP hingga Rp 20 miliar per tahun.

Tampaknya, aksi emiten pelat merah ini mendapat respon positif dari pasar. Harga saham PTPP terus naik dan Rabu (28/11), berakhir di level Rp 860 per saham atau naik 1,18%.

Harga ini adalah yang tertinggi di tahun ini. Boleh jadi, sejumlah rencana yang PTPP umumkan telah mendorong minat investor masuk ke saham ini Prospek positif Sejumlah analis pun merekomendasikan investor untuk membeli saham PTPP.

Anthony Alexander, analis Bahana Securities merekomendasikan buy saham PTPP dengan target harga Rp 980 per lembar saham. Aprodhita Kasih, analis OSK Nusadana Securities Indonesia juga merekomendasikan beli saham PTPP dengan target harga Rp 950 per saham.

Pun begitu, Michele Gabriela, analis Trimegah Securities dalam risetnya merekomendasikan beli saham PTPP. Ia menghitung, price to earning ratio (PER) PTPP sampai dengan akhir tahun ini sekitar 14,8 kali. Kinerja keuangan perusahaan pelat merah ini juga lumayan bagus.

Hingga September 2012, laba bersih mereka naik 30,26% menjadi Rp 60,96 miliar dari sebelumnya Rp 46,59 miliar pada periode yang sama. Tahun depan, PTPP memasang target pendapatan sebesar Rp 10,20 triliun dengan laba bersih Rp 370 miliar. Sumbangan terbesar memang masih akan berasal dari usaha engineering, procurement, and construction (EPC) sebesar 50%. Sisanya disumbang dari bisnis konstruksi 40% dan properti 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×