kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hanya menyerap Rp 5 triliun dari lelang sukuk, langkah pemerintah dinilai tepat


Selasa, 23 Februari 2021 / 21:26 WIB
Hanya menyerap Rp 5 triliun dari lelang sukuk, langkah pemerintah dinilai tepat
ILUSTRASI. DJPPR Kemenkeu mencatat penawaran masuk lelang SBSN Rp 24,24 triliun.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemerintah untuk menyerap penawaran surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara jauh di bawah target indikatif pada lelang Selasa (23/2) dinilai jadi pilihan yang tepat. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat penawaran masuk lelang SBSN Rp 24,24 triliun atau lebih rendah 7,16%dari capaian lelang 9 Februari 2021 yakni Rp 26,11 triliun.

Adapun dari enam seri yang dirilis, pemerintah hanya menyerap Rp 4,99 triliun dari target indikatifnya Rp 12 triliun. "Setuju dengan pemerintah yang tidak menyerap permintaan yield yang tinggi, karena ini bersifat sementara," kata Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula kepada Kontan.co.id, Selasa (23/2). 

Ezra menilai turunnya penawaran masuk pada lelang SBSN karena sikap investor untuk wait and see. Pasalnya, kenaikan imbal hasil US Treassury ke level 1,3% jadi alasan penawaran kali ini sedikit lebih rendah.

Baca Juga: Lelang sukuk akhir Februari bukukan penawaran masuk Rp 24,24 triliun

Momentum kenaikan US Treassury hanya bersifat sementara, sehingga pemerintah cukup menunggu yield turun ke level yang lebih sesuai. "Kami melihat ini momen yang temporer, dan yield di level 6,5% untuk tenor 10 tahun sekarang ini adalah level atraktif untuk masuk," kata Ezra. 

Sebagai informasi, serapan pemerintah pada lelang SBSN kali ini kebanyakan dari seri SPNS10082021 yang mencatatkan penawaran masuk sebanyak Rp 4,88 triliun, dengan yield rata-rata 3,1%. Seri tersebut merupakan SBSN yang bakal jatuh tempo 10 Agustus 2021. Seri ini berhasil diserap pemerintah sebanyak Rp 4,05 triliun.

Baca Juga: BI pangkas suku bunga acuan, begini dampaknya terhadap utang pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×