Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Belum lama jadi pemain di sektor properti, PT Hanson International Tbk (MYRX) otpimistis menetapkan target penjualan. Perusahaan ini optimistis meraup pendapatan pra-penjualan atau marketing sales Rp 1 triliun pada tahun 2014.
Benny Tjokrosaputro, Presiden Direktur MYRX menyatakan, hasil pra penjualan itu akan berasal dari kawasan residensial yang tengah dibangun dan dipasarkan tahun ini. "Kawasan di Serpong dan Maja akan menjadi sumber dari pendapatan properti bagi perseroan," ungkapnya, Rabu (11/6).
Kawasan residensial ini dikelola oleh PT Blesindo Terang Jaya (BTJ), yakni perusahaan afiliasi yang baru saja diakusisi oleh anak usaha perseroan, PT Mandiri Mega Jaya (MMJ). Menurut Benny, BTJ telah menjual sekitar lima hektar dari total lahan yang dimilikinya saat ini seluas 46 hektar.
"Dalam satu bulan, Serpong Kencana telah menjual sekitar 500 unit rumah," tuturnya. Kawasan ini menyasar ke segmen menengah bawah, yang memiliki harga kisaran Rp 3 juta per meter persegi, atau dengan harga jual rata-rata Rp 300 juta per unit.
Adapun, penjualan dari kota Maja, Tangerang merupakan hasil kerja sama operasional (KSO) dengan grup Ciputra, yakni Maja Raya. Kawasan ini juga menyasar segmen menengah ke bawah, dengan kisaran harga Rp 120 juta per unit. Asal tahu saja, biaya pembangunan kawasan ini, bakal ditanggung oleh grup Ciputra. Sementara perseroan merupakan penyuplai lahan.
Penjualan ini ditargetkan akan mulai dilaksanakan pada Agustus mendatang. Total luas lahan yang dikelola sebesar 430 hektar. Sementara, hasil pra penjualan akan dibagi merata yakni 50% untuk perseroan dan 50% untuk grup Ciputra.
Sementara, sumber dana untuk pengembangan lahan di kawasan Serpong, akan berasal dari hasil penjualan, dari grup maupun ekuitas perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News