Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) memasang target tinggi. Emiten ini mengincar laba bersih di tahun ini sebesar Rp 200 miliar.
Angka itu naik 19,66% dari capaian laba bersih tahun lalu sebesar Rp 167,14 miliar. Ferryan Sukri, Investor Relations GZCO, menuturkan, target pencapaian laba di tahun ini disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan produksi dan penjualan. Tahun ini, GZCO mengincar produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 215.000 ton, meningkat 28% dibandingkan tahun lalu.
Gozco optimistis produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tahun ini tumbuh 20,69% menjadi 70.000 ton. Proyeksi pengelola GZCO, harga rata-rata penjualan alias average selling price (ASP), tahun ini, naik menjadi Rp 8.000 per kilogram (kg), dari tahun lalu, yaitu Rp 7.446 per kg. Jika menggunakan asumsi ASP tersebut, nilai penjualan GZCO dari CPO bisa Rp 560 miliar.
Selain dari penjualan CPO, emiten perkebunan ini, juga akan mendapat tambahan pendapatan dari kernel. Produksi kernel GZCO di tahun ini diperkirakan mencapai 14.000 ton dengan ASP sekitar Rp 5.000 per kg.
Dengan demikian, nilai penjualan dari kernel mencapai Rp 70 miliar. Alhasil, total penjualan Gozco tahun ini bisa mencapai Rp 630 miliar, atau tumbuh 27,8% dari realisasi tahun lalu.
Untuk mengejar target-target tersebut, GZCO menyiapkan belanja modal senilai Rp 350 miliar. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk beberapa keperluan.
Pertama, untuk kegiatan penanaman di kebun seluas 5.000 hektare (ha) di Sanggau, Kalimantan Barat dan Palembang. Nilai investasi diperkirakan US$ 2.600 per ha.
Kedua, untuk pemeliharaan tanaman yang belum menghasilkan, dengan biaya mencapai US$ 1.100 per ha.
Ketiga, penyelesaian pembangunan pabrik kelapa sawit anak usaha GZCO yakni PT Golden Blossom Sumatra. Nilai investasinya mencapai Rp 132 miliar.
Kapasitas pabrik direncanakan sebesar 45 ton TBS per jam, dan bisa ditingkatkan menjadi 90 ton TBS per jam. Rencananya, tahun 2013 pabrik itu beroperasi.
GZCO menutup kebutuhan belanja modal tersebut dengan kas internal serta pinjaman bank. Per akhir Desember 2011, nilai kas GZCO Rp 178,48 miliar. Sedangkan kredit bank yang sudah dikantongi GZCO sejauh ini berasal dari Bank Mandiri, CIMB Niaga, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Laba bersih GZCO untuk kuartal I-2012 turun 11,2% year on year menjadi Rp 83,97 miliar, akibat penurunan harga jual rata-rata komoditas. Harga jual CPO merosot 2% menjadi Rp 7.955 per kg. Sedang harga jual palm kernel turun 40% menjadi Rp 4.428 per kg. Harga GZCO, Selasa (16/6), ditutup turun 2% menjadi Rp 260 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News