Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kembali menyuntik modal untuk pembangunan bandar udara terpadu di Kediri, Jawa Timur. Kali ini, GGRM menggelontorkan modal Rp 3 triliun kepada PT Surya Dhoho Indonesia.
"Penyetoran tambahan modal oleh Gudang Garam ini sehingga menambah modal ditempatkan dan disetor Surya Dhoho Indonesia yang semula Rp 10 triliun bertambah menjadi Rp 13 triliun," ungkap Heru Budiman, Sekretaris Perusahaan Gudang Garam dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/3).
Surya Dhoho adalah perusahaan terkendali dan afiliasi GGRM dengan kepemilikan langsung 99,99%. Sisa saham Surya Dhoho dimiliki oleh PT Surya Duta Investama.
Heru menyebut, transaksi penambahan modal Surya Dhoho ini dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan bandar udara terpadu di Kediri, Jawa Timur yang dibangun Gudang Garam melalui Surya Dhoho.
Baca Juga: Menyusul Bank Milik CT, Giliran OCBC NISP Gugat Bos GGRM Susilo Wonowidjojo Rp 1,25 T
Sebagai informasi, pada 7 September 2022, Surya Dhoho menandatangani perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pembangunan Bandara Kediri. Jangka waktu kerja sama tersebut adalah 50 tahun sejak tanggal operasi komersial Tahap I Bandara Kediri.
Proyek Bandara Kediri sepenuhnya didanai oleh pihak swasta dalam hal ini adalah GGRM. Total investasi pembangunan bandara ini mencapai Rp 10,8 triliun yang terdiri atas Rp 6,6 triliun untuk Tahap I, Rp 1,2 triliun untuk Tahap II, dan Rp 3 triliun untuk Tahap III.
Bandara Kediri ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2023. Bandara yang dibangun di atas lahan sekitar 372 hektare ini diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300ER.
Baca Juga: Saham Emiten Rokok Menguat Sepekan Terakhir, Sinyal Koleksi?
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, groundbreaking pembangunan Bandar Udara (Bandara) Dhoho ini dimulai pada Rabu, 15 April 2020. Gudang Garam menargetkan, proyek ini akan menjadi bandara internasional lantaran memiliki landasan pacu sebesar 3.300 meter.
Selain itu, GGRM mencanangkan, Bandar Udara Dhoho bakal melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dapat menjadi bandara alternatif di Jawa Timur. Produsen rokok tersebut juga berharap, keberadaan bandara ini dapat mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri dan meningkatkan konektivitas Kediri dengan kota-kota lainnya yang berada di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News