kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gudang Garam (GGRM): Kami Mengharapkan Profit dari Bandara Kediri


Sabtu, 17 September 2022 / 09:00 WIB
Gudang Garam (GGRM): Kami Mengharapkan Profit dari Bandara Kediri


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) angkat bicara perihal proyek pembangunan bandara baru di Kediri, Jawa Timur. Proyek ini dijalankan oleh anak usaha GGRM, yakni PT Suryo Dhoho Investama (SDHI).

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman memastikan bahwa proyek bandara Kediri tidak dilatari oleh menurunnya kinerja industri rokok nasional, sehingga GGRM perlu mengembangkan bisnis baru di sektor industri yang lain.

Lagi pula, proyek bandara tersebut sudah diprakarsai oleh GGRM bertahun-tahun sebelum masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) Mencoba Bertahan di Tengah Kenaikan Cukai Rokok

“Memang, kami harapkan ada profit dari Bandara Kediri, tapi ini tidak ada hubungannya dengan kondisi industri rokok terkini,” jelas dia dalam paparan publik, Jumat (16/9).

Ia menambahkan, Bandara Kediri nantinya dapat memberi banyak manfaat bagi masyarakat kota Kediri dan sekitarnya secara jangka panjang. Kehadiran bandara ini juga akan meningkatkan konektivitas Kediri dengan kota-kota lainnya yang berada di Jawa Timur.

Sebagai informasi, pada 7 September 2022, SDHI menandatangani perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pembangunan Bandara Kediri.

Jangka waktu kerja sama tersebut adalah 50 tahun sejak tanggal operasi komersial Tahap I Bandara Kediri.

Baca Juga: Bandara Baru Kediri, Proyek Pertama Bandara Pembiayaan Swasta Murni Ditandatangani

Proyek Bandara Kediri sepenuhnya didanai oleh pihak swasta dalam hal ini adalah GGRM. Total investasi pembangunan bandara ini mencapai Rp 10,8 triliun yang terdiri atas Rp 6,6 triliun untuk Tahap I, Rp 1,2 triliun untuk Tahap II, dan Rp 3 triliun untuk Tahap III.

Bandara Kediri ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2023 dan diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300ER.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×