kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Grup Sinarmas menantang Rothschild


Kamis, 16 April 2015 / 06:12 WIB
Grup Sinarmas menantang Rothschild
ILUSTRASI. Bendera Israel dan Bahrain berkibar di sepanjang jalan di Netanya, Israel 14 September 2020. REUTERS/Nir Elias


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Di tengah proses restrukturisasi utang yang membelit PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), kabar baru dan seru datang dari induknya, Asia Resource Minerals Plc (ARMS). Emiten saham di Bursa Saham London yang dulu bernama Bumi Plc tersebut tengah ditawar oleh Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE).

Asal tahu saja, ACE adalah sebuah perusahaan yang dikontrol Argyle Street Management Limited (ASML). Sementara ASML didirikan oleh Grup Sinarmas. Saat ini ASML sudah menguasai sekitar 4,7% saham ARMS.

Dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, ACE mengajukan penawaran akuisisi seluruh saham ARMS. seharga 41 pence per saham (sekitar Rp 779 per saham, dengan kurs 1 pence=Rp 19). Tawaran harga dari ACE tersebut 173,3% lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan saham ARMS pada 13 April 2015.

ACE mengaku sudah membicarakan niat tersebut dengan direksi ARMS. Perusahaan ini juga berjanji menyuntikkan dana segar US$ 150 juta ke ARMS. Opsi tersebut menjadi salah satu alternatif bagi proses restrukturisasi utang ARMS. Lebih dari sekadar penawaran bisnis, yang terang, niat ACE tersebut ibarat tabuhan "genderang perang" bagi Nathaniel Rothschild, yang juga memiliki saham ARMS.

Saat ini, Rothschild, melalui NR Holdings, memiliki 17,5% saham ARMS. Rothschild juga tengah berambisi menguasai mayoritas saham ARMS. Pria ini menawarkan diri menjadi pembeli siaga penerbitan saham baru (rights issue) ARMS dengan menyuntik US$ 100 juta. Ini juga menjadi opsi melunasi utang BRAU senilai US$ 950 juta yang jatuh tempo tahun ini dan tahun 2017.

Rothschild berniat meminta persetujuan pemegang saham atas rencana tersebut, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ARMS yang akan digelar 22 April 2015. Sebagai catatan, ada tiga agenda yang akan dibahas dalam RUPS ARMS mendatang. Di antaranya menetapkan kebijakan yang mengizinkan direksi ARMS memperoleh penjatahan dari saham baru yang akan ditawarkan melalui penawaran terbuka.

Pemegang saham independen ARMS juga akan membahas peran dan kewajiban NR Holdings di ARMS. Agenda selanjutnya adalah membahas proposal NR Holdings. Nah, agenda Rothschild itulah yang akan dilawan oleh kubu Sinarmas. Maklum saja, ASML juga memiliki hak suara dalam RUPS ARMS tersebut.

"Kami mendesak investor menolak upaya oportunistik NR Holdings menguasai ARMS tanpa membuat tawaran penuh dan adil kepada pemegang saham lainnya," tandas Kin Chan, partner di ASML, dalam penjelasan tertulisnya yang diterima KONTAN, Rabu (15/4).

Menurut ACE, penawaran NR Holdings telah menyisihkan kepentingan pemegang saham maupun para kreditor (pembeli obligasi) ARMS. ACE juga mengklaim bahwa penawaran terbuka yang diajukannya lebih menguntungkan bagi pemegang saham dan para kreditur. Sebab, harga yang ditawarkannya lebih tinggi dibandingkan dengan harga saham ARMS saat ini.

"Kami meminta dukungan pemegang saham. Karena ARMS sudah mendapat banyak masalah keuangan dan diperburuk oleh kondisi harga batubara yang rendah," tulis manajemen ACE. Boleh jadi, ajang RUPS ARMS yang berlangsung pekan depan bakal panas. Maklum, ada sejumlah pihak yang memiliki saham ARMS.

Selain Asia Coal dan Rotschild, Raiffeisen Bank International AG Austria menguasai 23,8% hak suara (voting rights) saham ARMS.

Sementara Samin Tan memiliki hak suara 17,5%. Kabar yang beredar, sejumlah pemegang saham independen sudah setuju dengan ajakan ACE. Koalisi pemegang saham tersebut bisa menjadi mimpi buruk kedua bagi Rotschild, setelah sebelumnya habis-habisan bertempur dengan Grup Bakrie, beberapa tahun yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×