Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Gozco Plantations Tbk memangkas target produksi, baik tandan buah segar (TBS) maupun minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Revisi itu seiring dengan buruknya realisasi produksi di semester I-2012.
Di awal 2012, emiten berkode GZCO ini sebenarnya optimistis bisa memproduksi hingga 200.000 ton TBS sepanjang tahun ini. Tapi produksi di paruh pertama, ternyata jauh dari harapan. Gozco hanya mampu memproduksi 62.970 ton TBS, turun 10% semester I-2011. "Karena semester I kurang bagus, kami merevisi target produksi TBS menjadi 185.000 ton," kata Ferryan Sukri, Hubungan Investor Gozco, Kamis (30/8).
Produksi yang kurang maksimal itu, terutama disebabkan, gangguan cuaca. Selama Juli-September 2011, intensitas hujan tak terlalu tinggi di perkebunan Gozco di Sumatra Selatan (Sumsel). Kondisi itu menyebabkan perkebunan Gozco kurang pasokan air. Padahal, curah hujan yang tinggi diperlukan untuk mendukung proses pembuahan kelapa sawit di periode tersebut.
Cuaca tak bersahabat berlanjut ke periode Mei-Juni 2012, saat curah hujan di lahan Gozco cukup besar. Padahal, di periode itu Gozco membutuhkan cuaca kering untuk mendukung proses pematangan buah.
Penurunan revisi target TBS otomatis diikuti melorotnya produksi CPO. Sebelumnya, Gozco ingin memproduksi 67.500 ton CPO atau tumbuh 16% dari realisasi 2011. Tapi pencapaian produksi di paruh pertama 2012 tak memuaskan. Gozco hanya memproduksi 19.816 ton CPO, turun 25% dari Juni 2011. Dus, Gozco memangkas target produksi CPO 2012 menjadi 60.000 ton.
Pengelola Gozco belum bersedia membeberkan revisi target penjualan dan laba bersih tahun ini. "Tapi pasti ada revisi karena produksi juga sudah diubah," jelas Ferryan. Harga saham GZCO kemarin menurun 2,22% menjadi Rp 220 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News