kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GJTL bidik global bond US$ 500 juta


Jumat, 12 Mei 2017 / 22:13 WIB
GJTL bidik global bond US$ 500 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengambil ancang-ancang untuk membayar kembali (refinancing) surat utangnya senilai US$ 500 juta. Surat utang iniĀ akan jatuh tempo pada Februari 2018 mendatang.

Catharina Widjaja, Direktur GJTL mengatakan, ada sejumlah opsi yang tengah dikaji untuk pelunasan utang tersebut. Salah satunya dengan penerbitan global bond baru dengan nilai yang sama.

Opsi lainnya adalah mencari pinjaman bank bilateral ataupun pinjaman gabungan beberapa bank dan lembaga keuangan. "Jadi bisa dibilang, ini adalah back up plan. Kami tetap mengkaji opsi lain," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (12/5).

Produsen ban ini membidik global bond dengan tenor lima tahun. Aksi korporasi tersebut harus disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terlebih dahulu, yang akan digelar pada 20 Juni mendatang.

Nantinya tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat bookbuilding penerbitan obligasi. Sebagai informasi, surat utang GJTL yang jatuh tempo memiliki kupon 7,75%.

Hingga kuartal I-2017, total liabilitas GJTL mencapai Rp 13,17 triliun. Jumlah ini, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,8 triliun.

Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan, saat ini ada tren penurunan yield obligasi. Sehingga, rencana penerbitan obligasi akan menguntungkan GJTL. "Ada kemungkinan, perusahaan bisa mendapakan biaya bunga yang lebih murah," ujar Alfred.

Apalagi, fundamental makro dalam negeri masih positif yang akan mendorong minat investor terhadap obligasi. Emiten ban juga dinilai punya prospek menarik, sejalan dengan pertumbuhan penjualan otomotif. Ia memperkirakan, laba bersih GJTL bisa naik 12% tahun ini.

Dari sisi valuasi, saham GJTL masih sangat murah. Tengok saja, price earning ratio (PER) GJTL sebesar 4,27 kali. Hitungan Alfred, harga wajar GJTL mencapai Rp 1.200 yang mencerminkan PER tahun 2017 sebanyak 6 kali.

Saham GJTL ditutup naik 2,91% menjadi Rp 1.060 per saham pada perdagangan Jumat (12/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×