kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gerindra-Golkar koalisi, parpol Islam ke Demokrat?


Rabu, 07 Mei 2014 / 13:20 WIB
Gerindra-Golkar koalisi, parpol Islam ke Demokrat?
ILUSTRASI. Tinggi badan anak (Dok/Kompas)


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, jika Partai Gerindra dan Partai Golkar berkoalisi dengan mengusung bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Aburizal Bakrie alias Ical, maka Partai Demokrat akan semakin berpeluang untuk membentuk poros baru.

Dia memprediksi, partai-partai Islam yang hingga saat ini belum menentukan pilihan arah koalisi akan semakin mendekat kePartai Demokrat. Menurutnya, Partai Islam saat ini cenderung mendekat ke Gerindra karena ingin menawarkan tokoh mereka kepada Prabowo.

Setidaknya, sudah ada tiga partai Islam yang mendekat, yakni PAN, PPP, dan PKS. Namun, jika akhirnya kursi cawapres diberikan ke Aburizal, menurut Hendri, maka partai-partai Islam itu akan kecewa dan mengalihkan pilihannya.

"Misalnya PAN saat ini ingin mengusung Prabowo-Hatta. Kalau itu gagal, maka mereka akan ke PDI-P atau Demokrat. Tapi, menurut saya nantinya akan lebih cenderung ke Demokrat," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/5/2014) siang.

Hendri menilai, partai-partai Islam yang gagal berkoalisi dengan Gerindra akan lebih cenderung memilih Demokrat karena pengalaman berkoalisi selama 10 tahun belakangan. Menurutnya, koalisi yang dibangun Demokrat membuat partai-partai Islam sangat nyaman dan diuntungkan.

"Partai Islam bisa merasakan koalisi dengan Demokrat itu luar biasa enaknya," ujar Hendri.

Selain itu, lanjut Hendri, koalisi dengan Demokrat juga akan lebih membuka peluang mereka untuk mendapatkan posisi cawapres dibandingkan PDI-P. Pasalnya, posisi cawapres untuk bakal capres PDI-P Joko Widodo saat ini sudah mulai mengerucut.

"Kalau saya prediksi yang akan dipilih jadi capres itu Dahlan Iskan, sementara posisi cawapresnya bisa diambil dari partai-partai Islam itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Ical bertandang ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor. Seusai pertemuan, Ical menyatakan tidak keberatan jika kelak menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo. Menurut dia, jabatan presiden atau wapres hanya instrumen yang tak perlu diributkan.

Demokrat juga belum menentukan sikap terkait koalisi menghadapi pilpres. Hanya, Demokrat berencana membentuk poros baru. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×