Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rupiah tak banyak bergerak di akhir pekan (21/9). Berdasar kurs tengah BI, USD/IDR melemah 0,19% di 9.558. Sementara di pasar spot, pairing USD/IDR ditutup di 9.552 menguat 0,23%.
Dari dalam negeri, analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup bagus, terjaga di kisaran 6%. Janji pemerintah menambah dana untuk pembangunan infrastruktur dan menjaga defisit anggaran juga menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Namun, masih ada sentimen eksternal yang membuat rupiah melemah terhadap dollar AS. "Bila rupiah melemah terbatas, maka ada potensi rebound," ujar Albertus.
Sentimen dari luar sendiri menurut Ibrahim, Analis Senior Harvest International Futures adalah sengketa geopolitik antara China dan Jepang. Dia menduga, situasi panas tersebut bisa mengancam potensi ekspor Indonesia. Maklumlah, kedua negara itu adalah daerah tujuan ekspor Indonesia. Jika kondisi ini berlanjut, maka rupiah tentu akan terus melemah.
Selain itu, indeks dollar juga terus menguat mendorong pelemahan rupiah. Ibrahim memperkirakan, rupiah hari ini masih tertekan sentimen negatif dan bisa melemah. Pairing USD/IDR, hari ini, berkisar 9.521 - 9.591.
Prediksi Albertus, rupiah bisa menguat, dan USD/IDR akan bergerak di area 9.515 - 9.585.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News