kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Gerak Aussie dan Kiwi Kian Menggoda


Jumat, 08 Januari 2010 / 13:00 WIB
Gerak Aussie dan Kiwi Kian Menggoda


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Pergerakan mata uang dollar Australia dan dollar Selandia Baru semakin lincah. Sejak awal tahun ini sampai kemarin (7/1), dua mata uang di kawasan Pasifik ini menunjukkan keperkasaannya terhadap dollar Amerika Serikat. Sampai pukul 18.00 WIB kemarin, dollar Australia bertengger di level US$ 0,9185 per dollar Australia. Angka ini melompat 2,27% dari posisi US$ 0,8977 per dollar Australia pada akhir Desember 2009. Di periode yang sama, dollar Selandia Baru juga menguat 1,37% menjadi US$ 0,7327 per dollar Selandia Baru.

Para analis menilai, menggeliatnya dua mata uang berjuluk Aussie (Australia) dan Kiwi (Selandia Baru) itu dipicu oleh meningkatnya harga komoditas. Maklum, Australia merupakan salah satu negara pengekspor komoditas terbesar di dunia. "Mata uang seperti dollar Aussie dan dollar Kiwi akan berkilau ketika ekonomi dunia pulih," ujar Kepala Tresuri Bank OCBC NISP, Suriyanto Chang.

Dollar Aussie, imbuh Vice President Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere, semakin menguat ketika ada spekulasi Pemerintah Australia akan menaikkan suku bunga acuan. Sebab, peningkatan permintaan komoditas di sana memicu kemungkinan lonjakan angka inflasi.

Di lain pihak, Pemerintah AS belum juga mengerek suku bunga lantaran tingkat pengangguran di negara itu masih bisa ditekan. Alhasil, para pemodal pun kembali menggencarkan aksi carry trade terhadap dollar AS dan mengguyurnya ke negara-negara yang masih memberikan bunga tinggi. "Ini tentu menjadi sentimen negatif bagi dollar AS," ujar Suriyanto.

Potensi koreksi

Para analis juga kompak memperkirakan, mata uang Aussie dan Kiwi ini akan terus menguat hingga akhir semester pertama 2010. Stabilnya tingkat kebutuhan dunia terhadap barang-barang komoditas bakal terus mendongkrak kedua mata uang tersebut.

Suriyanto memperkirakan, hingga pertengahan tahun ini Aussie bisa menyentuh US$ 1 per dollar Australia dan Kiwi mencapai US$ 0,80 per dollar Selandia Baru. Adapun Nico memprediksi, pada periode yang sama, Aussie menuju US$ 0,99 per dollar Australia, dan Kiwi mampu menyundul US$ 0,76 per dollar Selandia Baru. "Sekarang masih waktu yang tepat untuk membeli kedua mata uang tersebut," imbuh dia.

Namun, Nico mengingatkan agar investor mulai waspada dan pasang kuda-kuda saat memasuki paruh kedua 2010. Dia meramal, pada semester kedua nanti kucuran stimulus di sejumlah negara belum membuahkan hasil. Malah bisa menimbun jumlah utang.

Kondisi ini bisa memicu krisis 2008 terulang lagi. Jika hal itu terjadi, dia pun menebak, Aussie berpotensi terkoreksi hingga US$ 0,80 per dollar Australia pada akhir tahun ini. Sedangkan Kiwi bisa terperosok ke US$ 0,65 per dollar Selandia Baru.

Sedangkan Suriyanto memperkirakan, koreksi kedua mata uang negara kawasan Pasifik ini tidak akan terlalu drastis. Dia melihat, Aussie akan bertahan di angka US$ 0,95 per dollar Australia, dan Kiwi di posisi US$ 0,76 per dollar Selandia Baru pada akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×