Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menerapkan skema pra-pembukaan dengan menampilkan indikator Fitur Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) untuk semua saham.
Hingga saat ini, sesi pra-pembukaan alias pre-opening ini harga berlaku untuk saham-saham yang masuk dalam daftar indeks LQ45. Ketentuan ini resmi diimplementasikan pada 7 September 2020.
Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia menuturkan pihaknya punya wacana untuk menerapkan ketentuan pre-opening untuk seluruh saham di bursa tanpa terkecuali.
"Nanti kami akan buka semua, sama seperti saham-saham di LQ45 nanti akan ada informasi IEP dan EIP," kata dia, Rabu (27/3).
Baca Juga: Simak Skema Baru Perdagangan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
Irvan bilang penerapan pre-opening untuk semua saham ini bertujuan untuk meningkatkan transaksi di pasar saham. Memang jika dicermati nilai transaksi pasar akhir-akhir ini mulai lesu.
Sebagai gambaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu (27/3) dengan melemah 0,75% ke level 7.310,09. Sepanjang hari, nilai transaksinya hanya mencapai Rp 10,96 triliun.
Adapun nilai transaksi itu turun dibandingkan posisi hari sebelumnya, yang mencapai Rp 10,89 triliun pada Selasa (26/3). Sepanjang tahun berjalan ini, rata-rata nilai transaksi harian BEI di mencapai Rp 10,99 triliun.
Angka itu masih jauh di bawah target kinerja BEI untuk 2024. Adapun BEI mengincar rata-rata nilai transaksi harian bisa mencapai Rp 12,25 triliun sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News