kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Genjot produksi, BWPT bangun pabrik US$ 15 juta


Kamis, 08 Mei 2014 / 07:19 WIB
Genjot produksi, BWPT bangun pabrik US$ 15 juta
ILUSTRASI. Beda Nasib, Inilah Harga Saham GOTO & BUKA di Perdagangan Bursa Rabu (14/12). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) berupaya menggenjot produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Tak heran, BWPT pun berencana membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Tengah mulai tahun depan. Untuk itu, perusahaan sudah menyiapkan kocek senilai US$ 15 juta atau sekitar Rp 172,5 miliar. "Persiapannya di kuartal IV tahun ini. Kami berharap pelaksanaan bisa di kuartal III-2015," ujar Abdul Halim bin Ashari, Direktur Utama BWPT, Rabu (7/5).

Nantinya, pabrik itu berkapasitas produksi 45 ton per jam. Nah, dengan tambahan pabrik itu, total kapasitas produksi BWPT akan meningkat menjadi sekitar 260.000 ton.

Direktur Keuangan merangkap Sekretaris Perusahaan BWPT, Kelik Irwantono menyebut, pihaknya belum menentukan sumber dana untuk pembangunan pabrik tersebut. Tapi, melihat pertumbuhan produksi dan peningkatan harga CPO, arus kas perseroan diperkirakan membaik. Maka, BWPT kemungkinan akan mengandalkan kas internal untuk pembangunan pabrik tersebut.

Sebelumnya, April lalu, BWPT juga baru merampungkan pembangunan pabrik yang keempat berlokasi di Kalimantan Timur. Pabrik tersebut berkapasitas produksi 60 ton per jam. Selain memperbesar kapasitas produksi, BWPT juga berniat masuk ke bisnis hilir.

Namun, kata Abdul, rencana ini masih membutuhkan waktu lama hingga terlaksana. Menurutnya, pihaknya harus memiliki skala ekonomis dengan produksi di atas 300.000 ton per tahun untuk bisa menciptakan pasar hilir.

Kelik memperkirakan, BWPT baru bisa masuk bisnis hilir pada empat tahun mendatang. Menurutnya, Sinarmas dan Wilmar yang merupakan pemain besar di produksi perkebunan saja masih membeli kebutuhan kelapa sawit dari BWPT untuk memenuhi kebutuhannya.

"Tak gampang untuk masuk downstream. Masih panjang prosesnya bagi BWPT," imbuhnya. Tahun ini, dengan pabrik yang sudah beroperasi, BWPT menargetkan produksi CPO meningkat 25% dibanding tahun lalu menjadi 176.494 ton. Kelik memaparkan, pada kuartal I-2014, perusahaan sudah menghasilkan 33.000 ton minyak sawit. Nah, pada kuartal kedua ini, ia optimistis, BWPT bisa memproduksi 46.000 ton, sehingga total produksi sampai akhir semester I bisa 79.000 ton CPO.

Seiring peningkatan produksi, kata Kelik, perusahaan juga membidik kenaikan volume penjualan minyak sawit sebesar 25% pada tahun ini menjadi 145.836 ton. Sayang, volume penjualan CPO di kuartal pertama turun 10% menjadi 36.021 ton. Tahun ini, BWPT juga akan menambah penanaman sawit di 4.000 hektare (ha) lahan baru. Perusahaan ini tercatat memiliki 20.000 ha lahan yang belum tertanam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×