Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba hingga dua digit di tahun ini. Target ini pun diperoleh dengan terus menggenjot produksi untuk keperluan penjualan domestik.
Direktur Independen GDST Saiful Fuad mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba di tahun 2017 bisa meningkat hingga 10% dari tahun sebelumnya."Hingga semester I lalu, pendapatan kami sudah mencapai 50% dari target yang kami buat," ujar Saiful saat dihubungi KONTAN, Senin (18/9).
Merujuk pada laporan keuangan perusahaan per 30 Juni 2017 lalu, GDST berhasil mencatat penjualan sebesar Rp 605,06 miliar. Angka ini meningkat 45,97% dari penjualan di tahun sebelumnya sebesar Rp 414,51 miliar.
Hingga periode tersebut pun Gunawan Steel membukukan laba Rp 9,05 miliar. Angka ini turun 71,10% dibandingkan laba di periode yang sama tahun lalu.
Adapun untuk mencapai target pendapatan dan laba di tahun ini, Saiful mengatakan pihaknya akan menggenjot produksi untuk penjualan domestik. Hal ini disebabkan oleh besarnya pangsa pasar perusahaan di pasar dalam negeri. "Saat ini pangsa pasar domestik kami mencapai 90% dari total penjualan," kata Saiful.
Tak berarti GDST menahan pasar luar negeri. Menurut Saiful, pihaknya tentu ingin ikut bermain di pasar ekspor. Meski begitu, ia masih perlu untuk melihat dulu kesempatan yang ada. Jika memang kesempatan pasar ekspor lebih baik, Gunawan Steel tak akan ragu untuk menambah porsi penjualan produknya ke luar negeri.
"Namun kalau pilihan untuk menjual di dalam negeri lebih baik, lebih baik kami jual di sini. Lagipula saat ini sedang banyak proyek infrastruktur pemerintah yang berjalan, jadi kami cukup terbantu," tutur Saiful.
Tahun ini GDST menganggarkan dana belanja modal sebesar US$ 50 juta hingga US$ 60 juta. GDST menggunakan belanja modal ini untuk melanjutkan lini produksi kedua dengan nilai investasi sebesar US$ 100 juta.
Saiful bilang, lini produksi kedua tersebut akan menambahkan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Sehingga total kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan ketika proyek tersebut rampung pada akhir 2018 mencapai 1,4 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News