kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GBP/USD tergelincir lagi


Rabu, 16 November 2016 / 18:42 WIB
GBP/USD tergelincir lagi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sajian data tenaga kerja yang mengecewakan jadi pengganjal utama laju poundsterling di hadapan the greenback.

Mengutip Bloomberg, Rabu (16/11) pukul 17.25 WIB pasangan GBP/USD tergelincir tipis 0,01% ke level 1,2456 dibanding hari sebelumnya.

Dijelaskan Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International Futures, terjadi fundamental yang kontras antara AS dan Inggris. Ini penyebab utama tertahannya laju penguatan GBP/USD yang sudah terjadi beberapa waktu terakhir.

“Penjualan ritel AS memuaskan, ini semakin menopang posisi USD yang kuat di pasar,” kata Anthonius.

Data ekonomi AS seperti penjualan ritel dan indeks manufaktur kota New York juga menunjukkan hasil positif. Penjualan ritel bulan Oktober di angka 0,8% masih lebih baik dari proyeksi sebesar 0,6% meski turun dari sebelumnya 1%. Sementara, manufaktur New York meningkat ke level 1,5 dari sebelumnya minus 6,8.

Di sisi lain, data tenaga kerja Inggris mengecewakan. Tercatat angka pengangguran Oktober 2016 membengkak dari 5.600 orang menjadi 9.800 orang.

Walau memang yang menjadi daya tahan bagi poundsterling saat ini adalah laporan tingkat pengangguran yang turun dari 4,9% menjadi 4,8% dan level upah tenaga kerja Inggris bertahan di level pertumbuhan 2,3%.

“Namun tekanan terbesar Inggris itu setelah data inflasinya yang lemah, mengarahkan pasar pada dugaan ekonomi Inggris masih melambat,” jelas Anthonius.

Berkaca pada hal itu, ia menduga pasangan GBP/USD berpotensi untuk melanjutkan koreksi. Apalagi kini pasar menaruh perhatian penuh pada pidato Janet Yellen, Gubernur The Fed pada Kamis (17/11) malam.

Jika nantinya Yellen mempertegas peluang kenaikan suku bunga The Fed di Desember 2016 bisa dipastikan kenaikan USD akan kian tinggi. Walau dengan melihat index USD yang sudah menyentuh level 100 memungkinkan pelaku pasar melakukan aksi profit taking yang berujung pada koreksi USD.

“Bisa saja dimanfaatkan GBP untuk unggul, tapi keunggulan terbatas sebelum koreksi lagi,” tutur Anthonius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×