Reporter: Agus Triyono, Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Poundsterling melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Indeks sektor jasa Inggris di November 2013 yang negatif menekan pergerakan mata uang tersebut.
Pasangan GBP/USD di pasar spot, Rabu (4/12) pukul 18.45 WIB, melemah 0,15% menjadi 1,6367 dibanding sehari sebelumnya. Pairing EUR/GBP menguat 0,16% menjadi 0,83049. Tapi, pasangan GBP/ AUD naik 1,08% menjadi 1,8135.
Indeks aktivitas sektor jasa Inggris yang baru saja dirilis meredam optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi negara itu. Berdasarkan Markit Economics, indeks sektor jasa Inggris turun dari 62,5 di Oktober ke 60 di November 2013.
Suluh Adil Wicaksono, analis Milllenium Penata Futures mengatakan, data ekonomi tersebut telah memberikan bandul yang cukup berat bagi poundsterling. "Selain itu, pada pasangan EUR/GBP, rilis data ketenagekerjaan di zona Eropa yang positif bagus turut memperkuat pergerakan pasangan EUR/GBP,” kata Suluh.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures bilang, poundsterling juga mendapatkan tekanan aksi tunggu pasar terhadap serangkaian data ekonomi penting AS yang akan mempengaruhi kebijakan stimulus The Federal Reserve (The Fed). Namun, pelemahan ini kemungkinan tidak akan bertahan lama.
Aksi tunggu yang dilakukan oleh pasar terhadap hasil pembahasan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (BoE) dan anggaran Inggris tahun 2014 nanti, kemungkinan besar akan membuat pasangan GBP/USD bergerak stabil sampai akhir pekan nanti.
Sementara itu, pada pairing GBP/AUD, Tony Mariano, analis Harvest International Futures menuturkan, penguatan pasangan GBP/AUD dipicu oleh rilis data pertumbuhan ekonomi Australia kuartal III yang semakin melambat. Dollar Australia makin tertekan, setelah pejabat Bank Sentral Australia menyatakan akan tetap melemahkan mata uang mereka. Toni memperkirakan, kemungkinan besar penguatan pasangan GBP/AUD ini masih akan berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News