Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Poundsterling menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Laporan ekonomi Inggris yang melampaui ekspektasi telah meningkatkan keyakinan pasar akan pulihnya kondisi ekonomi.
Di pasar spot, Jumat (3/5), pasangan GBP/USD ditutup menguat 0,25% menjadi 1,5574. Namun, pasangan GBP/AUD justru ditutup melemah 0,43% menjadi 1,5094 dan pasangan EUR/GBP menguat 0,13% menjadi 0,8421 dibanding hari sebelumnya.
GBP memecahkan rekor kenaikan tertinggi terhadap dollar AS dalam sebelas pekan terakhir. Survei yang dirilis, Kamis (2/5), menunjukkan, indeks pembelian manajer konstruksi di Inggris naik menjadi 49,4 pada bulan April, lebih baik dibanding perkiraan ekonom. Data ini membuat GBP menguat.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures bilang, penguatan GBP juga ditopang data sektor jasa, penyumbang 75% ekonomi Inggris.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan GBP mendapatkan hambatan dari euro. Nilai tukar euro bergerak konsolidasi setelah pemangkasan tingkat bunga oleh bank sentral Eropa (ECB). Namun, secara teknikal, poundsterling masih menunjukkan penguatan terhadap euro.
Terhadap AUD, Tonny Mariano, analis Harvest International Futures juga mengatakan, pondsterling tertekan oleh producer price index kuartal pertama 2013 Australia yang mencapai 0,3%. Angka ini melampaui ekspektasi dan lebih tinggi dari realisasi kuartal IV 2012 lalu yang hanya 0,2%.
Tonny memperkirakan, tekanan akan berlangsung sementara. GBP akan kembali menguat seiring aksi jual pasar terhadap aussie karena anjloknya data manufaktur China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News