kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

GBP menguat atas dollar AS


Senin, 06 Mei 2013 / 08:17 WIB
GBP menguat atas dollar AS
ILUSTRASI. Prediksi Real Sociedad vs Valencia di La Liga Spanyol: Los Che adang kans La Dea


Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Poundsterling menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Laporan ekonomi Inggris yang melampaui ekspektasi telah meningkatkan keyakinan pasar akan pulihnya kondisi ekonomi.

Di pasar spot, Jumat (3/5), pasangan GBP/USD ditutup menguat 0,25% menjadi 1,5574. Namun, pasangan GBP/AUD justru ditutup melemah 0,43% menjadi 1,5094 dan pasangan EUR/GBP menguat 0,13% menjadi 0,8421 dibanding hari sebelumnya.

GBP memecahkan rekor kenaikan tertinggi terhadap dollar AS dalam sebelas pekan terakhir. Survei yang dirilis, Kamis (2/5), menunjukkan, indeks pembelian manajer konstruksi di Inggris naik menjadi 49,4 pada bulan April, lebih baik dibanding perkiraan ekonom. Data ini membuat GBP menguat.

Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures bilang, penguatan GBP juga ditopang data sektor jasa, penyumbang 75% ekonomi Inggris.

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan GBP mendapatkan hambatan dari euro. Nilai tukar euro bergerak konsolidasi setelah pemangkasan tingkat bunga oleh bank sentral Eropa (ECB). Namun, secara teknikal, poundsterling masih menunjukkan penguatan terhadap euro.

Terhadap AUD, Tonny Mariano, analis Harvest International Futures juga mengatakan, pondsterling tertekan oleh producer price index kuartal pertama 2013 Australia yang mencapai 0,3%. Angka ini melampaui ekspektasi dan lebih tinggi dari realisasi kuartal IV 2012 lalu yang hanya 0,2%.

Tonny memperkirakan, tekanan akan berlangsung sementara. GBP akan kembali menguat seiring aksi jual pasar terhadap aussie karena anjloknya data manufaktur China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×